Hasilnya, obat penghilang rasa sakit tidak hanya memengaruhi kesuburan ibu nantinya, tetapi juga mempengaruhi kesuburan janin kelak.
Ada efek pada kesuburan pada wanita di kemudian hari untuk menghasilkan keturunan. Wanita bisa mengalami perubahan ukuran ovarium dan perubahan fungsi reproduksi, termasuk memengaruhi perkembangan sel-sel germinal pada janin atau sel yang menimbulkan telur dan sperma.
Seperti halnya semua penelitian hewan, sulit untuk mengatakan bahwa hasil ini bisa berdampak penuh pada manusia. Namun, tikus dan manusia memiliki sistem reproduksi yang sama walau ada keterbatasan.
"Keterbatasan dari studi ini adalah bahwa kami hanya memberikan satu dosis analgesik, yang mungkin tidak relevan saat diberikan pada manusia," tulis para penulis.
"Meskipun dosis indometasin yang digunakan 0,8 mg/ kg/ hari masuk dalam rentang terapeutik manusia,” sambungnya.
Namun, penulis studi Richard Sharpe, seorang profesor ilmu reproduksi klinis di University of Edinburgh mengatakan dalam siaran pers bahwa obat pereda rasa sakit harus digunakan dengan hati-hati selama kehamilan dan di bawah pengawasan dokter kandungan.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang minum obat pereda sakit karena mengalami ciri-ciri hamil seperti nyeri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konsumsi Obat Pereda Nyeri saat Hamil Pengaruhi Kesehatan Janin?".
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com,Medical Daily |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR