Nakita.id – Amankah minum obat nyeri saat alami ciri-ciri hamil? Ini penjelasannya.
Moms, jangan kaget ya kalau saat hamil, tiba-tiba merasakan banyak perubahan pada tubuh.
Salah satunya adalah nyeri, baik pada sendi maupun otot.
Pasalnya, kondisi itu merupakan hal yang normal sebagai ciri-ciri hamil.
Meski begitu, tak sedikit ibu hamil yang merasakan tidak nyaman akibat hal tersebut.
Alhasil, mereka meminum obat analgesik atau pereda rasa sakit.
Apabila Moms termasuk yang pernah meminumnya, mulai sekarang sebaiknya berhati-hati.
Sebab, obat pereda rasa sakit disebut-sebut bisa memengaruhi kesehatan janin, lo.
Lantas, benarkah demikian?
Saat mengalami ciri-ciri hamil seperti nyeri, Moms mungkin langsung minum obat pereda rasa sakit.
Akan tetapi, waspadalah Moms, sebab mengonsumsi obat analgesik atau pereda rasa sakit selama kehamilan ternyata dapat memengaruhi kesehatan janin, lo.
"Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian telah banyak difokuskan pada kemungkinan paparan bahan kimia dari lingkungan yang bisa menyebabkan gangguan pada kelenjar endokrin janin yang akhirnya menimbulkan efek samping," tulis para penulis penelitian.
"Sebaliknya, pembicaraan tentang paparan senyawa farmasi relatif mendapatkan sedikit perhatian, meskipun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat analgesik memiliki efek pada produksi hormon janin.
Baca Juga: Perhatikan Begini Ciri-ciri Hamil Akan Segera Melahirkan, Ternyata Moms Bisa Merasakan Hal Ini
Yang paling menarik adalah bahwa obat analgesik, atau acetaminophen anti-piretik, atau parasetamol, masih digunakan oleh sebagian besar wanita selama kehamilan tanpa pengawasan dokter," imbuhnya.
Melansir dari Medical Daily via Kompas.com, berdasarkan penelitian sebelumnya, paparan Tylenol pada wanita hamil meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf dan ADHD pada anak-anak, sementara empat studi independen telah menunjukkan peningkatan risiko kelainan testis pada anak laki-laki yang lahir dari ibu yang mengonsumsi acetaminophen maupun kombinasi NSAID (Aspirin dan Ibuprofren).
Untuk menguji efek tersebut, peneliti melakukan serangkaian tes pada tikus hamil yang diberikan indometasin (obat penghilang rasa sakit resep di Inggris) atau dengan parasetamol.
Tikus diberi indometasin selama empat hari, sementara tikus lainnya diberi parasetamol selama sembilan hari.
Hasilnya, obat penghilang rasa sakit tidak hanya memengaruhi kesuburan ibu nantinya, tetapi juga mempengaruhi kesuburan janin kelak.
Ada efek pada kesuburan pada wanita di kemudian hari untuk menghasilkan keturunan. Wanita bisa mengalami perubahan ukuran ovarium dan perubahan fungsi reproduksi, termasuk memengaruhi perkembangan sel-sel germinal pada janin atau sel yang menimbulkan telur dan sperma.
Seperti halnya semua penelitian hewan, sulit untuk mengatakan bahwa hasil ini bisa berdampak penuh pada manusia. Namun, tikus dan manusia memiliki sistem reproduksi yang sama walau ada keterbatasan.
"Keterbatasan dari studi ini adalah bahwa kami hanya memberikan satu dosis analgesik, yang mungkin tidak relevan saat diberikan pada manusia," tulis para penulis.
"Meskipun dosis indometasin yang digunakan 0,8 mg/ kg/ hari masuk dalam rentang terapeutik manusia,” sambungnya.
Namun, penulis studi Richard Sharpe, seorang profesor ilmu reproduksi klinis di University of Edinburgh mengatakan dalam siaran pers bahwa obat pereda rasa sakit harus digunakan dengan hati-hati selama kehamilan dan di bawah pengawasan dokter kandungan.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang minum obat pereda sakit karena mengalami ciri-ciri hamil seperti nyeri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konsumsi Obat Pereda Nyeri saat Hamil Pengaruhi Kesehatan Janin?".
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com,Medical Daily |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR