Flavonol dalam cokelat hitam merupakan MED atau dosis eritemal minimal adalah jumlah minimum sinar ultraviolet (UV) B yang diperlukan agar tidak menyebabkan kemerahan pada kulit selama 24 jam setelah paparan.
Jadi, jika Moms merencanakan liburan di pantai, pertimbangkan untuk mengonsumsi cokelat hitam lebih dulu secara rutin di beberapa minggu atau bulan sebelum keberangkatan agar kulit selalu terjaga iya.
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Senyawa dalam dark chocolate tampaknya sangat protektif terhadap oksidasi LDL.
Dalam jangka panjang, konsumsi cokelat hitam diyakini dapat menurunkan kolesterol dalam arteri sehingga risiko sesorang terkena penyakit jantung menjadi lebih rendah.
Beberapa penelitian observasional jangka panjang bahkan menunjukkan peningkatan yang cukup drastis atas manfaat konsumsi cokelat hitam tersebut.
Namun, jika dilihat dari proses biologis, di mana kakao dapat menurunkan tekanan darah dan LDL teroksidasi, masuk akal apabila mengonsumsi cokelat hitam secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Flavanol dalam biji kakao memiliki efek antioksidan yang mengurangi kerusakan sel yang terlibat dalam penyakit jantung.
Flavanol sendiri diketahui lebih banyak ditemukan pada cokelat hitam daripada cokelat susu.
Selain kesehatan jantung, zat ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Jadi tidak ada salahnya untuk mulai rutin mengkonsumsi cokelat hitam lho Moms.
Baca Juga: Dibalik Rasanya yang Pahit, Cokelat Hitam Ternyata Bisa Cegah Penyakit Jantung
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR