Nakita.id - Tentu mengatur keuangan setelah menikah menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan.
Semua kebutuhan harian dan bulanan keluarga perlu dipertimbangkan pengeluarannya.
Jangan sampai pengeluaran malah lebih banyak dibandingkan pemasukannya.
Apabila pengeluaran diketahui lebih banyak dibandingkan pemasukan sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu.
Baru setelahnya Moms dan Dads bisa merencanakan alokasi dana yang lainnya, seperti asuransi dan dana darurat.
Tahukah, Moms bahwa dana masa depan juga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan.
Bahkan untuk Moms dan Dads yang baru saja menikah sangat disarankan untuk mengatur dana masa depan sedini mungkin.
Apa, sih, yang dimaksud dengan dana masa depan?
Dana masa depan merupakan biaya yang diperuntukkan khusus untuk di masa mendatang.
Biasanya, dana masa depan direncanakan untuk kebutuhan yang membutuhkan dana tak sedikit.
Dana masa depan ini sangat penting untuk direncanakan sejak awal.
Tentu kita ingin hidup di masa mendatang dengan sejahtera, bukan?
Untuk bisa mencapai hal itu dana masa depan sebaiknya jangan diatur dengan terburu-buru.
Ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan untuk merencanakan dana masa depan.
Apa saja?
Tentunya setiap orang memiliki cita-citanya masing-masing.
Sehingga cara orang untuk menilai dan mencapai cita-citanya di masa depan akan berbeda-beda.
Apa saja, sih, yang biasanya direncanakan pada dana masa depan?
Menurut Indra Hadiwidjaja, perencana keuangan bersertifikasi, dana masa depan dirancang sesuai kebutuhan dan cita-cita seseorang.
Namun, yang paling umum untuk direncanakan dalam dana masa depan adalah dana pensiun dan sekolah anak.
"Misalnya, Dads tiga tahun lagi sudah pensiun, nih, Atau anak tiga tahun lagi sudah masuk kuliah. Itulah perlunya dana masa depan," jelas Indra, melansir dari live Facebook Nakita.id.
Ketika seseorang sudah memasuki masa pensiun, jumlah pengeluaran tidak akan sama saat sebelum pensiun.
Akan ada biaya yang berkurang dan ada juga biaya yang bertambah.
Dalam wawancaranya dengan Kompas.com, perencana keuangan Eko Endarto mengatakan bahwa gaya hidup seseorang akan berubah seiring memasuki masa pensiun.
"Misalnya, makan-makan di luar. Otomatis kita mengurangi (makan-makan di luar) karena usia kita sudah tidak memungkinkan lagi untuk bebas makan di luar," jelas Eko, dilansir dari Kompas.com.
Sama dengan biaya untuk transportasi yang menurun karena sudah tidak lagi setiap hari ke kantor, lanjut Eko.
Namun ada biaya untuk perawatan kesehatan seperti pengobatan akan meningkat seriring bertambahnya usia.
Ternyata ada perhitungan khusus untuk menentukan dana masa depan khusus pensiun, lo, Moms.
Cara menghitung dana masa depan khusus pensiun adalah dengan membagi 4 persen dengan pemasukan tahunan.
Misalnya, Moms memiliki pemasukan perbulan Rp 8 juta.
Sehingga dalam setiap tahunnya, Moms memiliki pendapatan setidaknya Rp 96 juta.
Jika dibagi dengan 4 persen, maka target dana pensiun di masa mendatang Moms setidaknya Rp 2,4 milyar.
Dengan dana Rp 2,4 milyar Moms sudah bisa hidup sejahtera dengan dana masa depan yang Moms usahakan sejak masih muda.
Tak kalah pentingnya adalah dana untuk pendidikan anak.
Tentunya biaya untuk masuk sekolah akan sangat beragam, apalagi jika anak sudah hendak masuk perguruan tinggi.
Tak hanya status lembaga pendidikannya saja.
Keragaman biaya pendidikan juga dipengaruhi oleh bidang studi.
Setidaknya, biaya pendidikan bisa Moms dan Dads rencanakan dari beberapa tahun sebelumnya.
Misalnya, anak hendak masuk sekolah jenjang kuliah dengan uang pangkal Rp 15 juta dalam waktu kira-kira satu tahun lagi.
Diketahui uang pendidikan membutuhkan Rp 7 juta setiap semesternya.
Untuk kebutuhan alat tulis lainnya anak membutuhkan dana Rp 1 juta.
Sehingga untuk tahun depan, Moms dan Dads membutuhkan dana Rp 23 juta untuk dana pendidikan.
Selain dana pendidikan dan dana pensiun, tentu Moms dan Dads masih ingin menggapai cita-cita lainnya.
Misalnya seperti memiliki rumah dan mobil sendiri atau pergi beribadah Haji atau Umrah.
Moms juga wajib merencanakan untuk kebutuhan ini sejak dini.
Menurut Indra, dana masa depan ini penting untuk memutus mata rantai sandwich generation
Tentu Moms sering mendengar istilah ini.
Istilah sandwich generation yang belakangan sering diperbincangkan oleh warganet ini diperuntukkan bagi individu yang harus menanggung kebutuhan ekonomi banyak pihak.
Baik itu kebutuhan ekonomi dirinya sendiri, keluarga intinya, dan orangtuanya.
Bagi Indra, dengan pasangan suami istri memiliki dana masa depan, mereka tak harus menggantungkan kelangsungan hidupnya dari anaknya.
Sehingga kelangsungan hidup orangtua tak membebani sang anak di masa mendatang.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk merancang dana masa depan?
Sama seperti dana darurat dan asuransi, dana masa depan sudah mulai bisa direncanakan apabila kondisi keuangan keluarga Moms dan Dads berada dalam situasi yang sehat.
Artinya pemasukan Moms dan Dads mampu mencakup kebutuhan pokok.
Apabila Moms dan Dads masih terbebani dengan pengeluaran yang masih lebih banyak daripada pemasukan, tak disarankan untuk merencanakan dana masa depan.
Sebaiknya benahi dulu keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan
Setelah itu, lihat dan perhitungkan, hal mana yang harus segera dikumpulkan.
Apakah dana pendidikan anak, membeli rumah, atau dana pensiun.
Itulah Moms caranya untuk menyusun dana masa depan dalam sebuah pernikahan.
Dana masa berguna agar kehidupan di usia senja lebih sejahtera.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR