Misalnya, dalam satu bulan, Moms dan Dads mengeluarkan biaya Rp 4 juta yang sudah mencakup kebutuhan sehari-hari, kendaraan, dan kebutuhan internet.
Maka, bisa dikalikan saja dengan jangka waktu ideal penggunaan dana darurat, yaitu enam hingga 12 bulan.
Katakanlah Moms dan Dads menargetkan dana darurat untuk enam bulan, maka dibutuhkan biaya 24 juta untuk dana darurat.
Lalu, bagaimana dengan masa pandemi?
Apakah perlu penambahan jangka waktu dana darurat?
Melansir dari Kompas.com, sebaiknya selama pandemi mempersiapkan dana darurat untuk batas tertinggi dana darurat, yaitu 12 bulan.
Dalam wawancara Kompas.com dengan perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, sebaiknya ditingkatkan menjadi 12 kali pengeluaran bulanan.
Sebab, di masa pandemi tidak menjamin pemasukan akan sama seperti bulan sebelumnya.
Sehingga, sebaiknya jika dana darurat dipersiapkan untuk jangka waktu yang paling lama, tidak akan membuat Moms menjadi stres.
Setidaknya, selama pandemi satu tahun ke depan Moms dan keluarga akan terjamin kebutuhan pokoknya.
Mengumpulkan dana darurat ini memang memerlukan waktu Moms.
Sehingga tidak bisa dalam satu atau dua bulan saja dana darurat langsung terkumpul.
Maka dari itu, wajib sisihkan pemasukan untuk menabung dana darurat.
Menurut Indra, setidaknya sisihkan 5 hingga 10 persen dari pemasukan untuk menabung dana darurat.
Sehingga, apabila dihitung Moms dengan gaji bulanan Rp 5 juta, setidaknya sisihkan Rp 500 ribu hingga 1 juta untuk dana darurat.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR