Nakita.id - Moms pasti sudah tidak asing dengan buah naga.
Buah yang menjadi favorit sejuta umat ini memang sering dikonsumsi orang Indonesia.
Buah naga bisa dimakan secara langsung setelah dikupas dan dipotong atau bisa juga diolah sebagai jus atau smoothies.
Sudah bukan rahasia lagi kalau buah naga bisa memberikan manfaat untuk kesehatan.
Melansir Kompas.com dari WebMD, dalam satu porsi buah naga terdapat 102 kalori, 2 gram protein, 22 gram karbohidrat, 5 gram serat dan 13 gram gula.
Selain itu, terdapat pula kandungan 100 IU vitamin A, vitamin C, 31 mg kalsium, 1 gram zat besi, dan 68 mg magnesium.
Bicara soal buah naga, tahukah Moms kalau mengonsumsi buah ini di pagi hari bisa membawa dampak luar biasa untuk tubuh?
1. Membuat wajah awet muda
Jika Moms ingin tubuh sehat dan kulit cantik, mungkin solusinya ada di buah naga.
Mengonsumsi buah naga dengan antioksidannya yang kaya bisa menjaga kulit tetap kencang dan muda.
Moms bahkan bisa membuat masker wajah dengan menggunakan buah yang dikombinasikan dengan madu sebagai alternatif alami untuk masker anti penuaan.
2. Meredakan nyeri
Buah naga juga memiliki sifat anti-inflamasi loh, Moms
Selain dapat meningkatkan sirkulasi darah, juga dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sendi.
Buah naga dipercaya dapat mengobati arthritis atau radang sendi.
3. Mencegah kolesterol
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram.
Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol.
Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja.
Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
4. Memperlancar sistem pencernaan
Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan.
Serat pangan pada buah naga mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik.
Berkat transit time yang pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil.
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR