Nakita.id - Penyakit diabetes terbagi atas diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat membuat insulin karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel pankreas yang memproduksi insulin.
Sementara itu pada diabetes tipe 2, tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan baik, walaupun tubuh tetap bekerja memproduksi hormon.
Kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa yang memiliki gaya hidup tidak sehat dan kelebihan berat badan.
BACA JUGA: Teknik Meditasi Turunkan Berat Badan Ini Bukan Diet, Coba Yuk Moms
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 30 juta orang di Amerika Serikat menderita diabetes.
Namun, dalam studi baru yang dipublikasikan pada 1 Maret 2018 di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, peneliti menemukan bahwa pasien diabetes di Swedia dan Finlandia terbagi dalam lima jenis bukan 2 seperti yang diketahui selama ini.
Salah satu jenis itu serupa dengan diabetes tipe 1, sementara empat cluster lainnya merupakan "subtipe" dari tipe 2.
Tiga dari jenis tersebut dianggap sebagai penyakit yang parah, sementara dua jenis lainnya dianggap ringan.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Dr. Kathleen Wyne, seorang ahli endokrinologi di The Ohio State University Wexner Medical Center, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, mengatakan penemuan baru ini bisa sangat bermanfaat.
Berikut ini penjelasannya.
Cluster 1:
Disebut "diabetes autoimun berat", tipe ini mirip dengan diabetes tipe 1.
Biasanya, orang yang dinyatakan menderita diabetes pada tipe ini berusia masih muda dan mereka tidak memiliki kelebihan berat badan.
BACA JUGA: Fakta Mengejutkan Tentang Kesehatan Perempuan di Hari Ginjal Sedunia 2018
Cluster 2:
Tipe ini disebut "diabetes defisiensi insulin berat".
Mirip dengan cluster 1, orang yang didiagnosis diabetes golongan ini masih muda dan cenderung tidak memiliki berat badan berlebih.
Mereka tidak memproduksi banyak insulin, para peneliti memperkirakan penderita diabetes pada kelompok ini memiliki kekurangan sel yang menproduksi insulin.
Cluster 3:
Disebut "diabetes dengan ketahanan insulin yang parah”.
Seperti namanya, tipe ini nengincar orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan dan resistensi insulin tinggi tetapi sel tubuh tidak merespon dengan baik.
BACA JUGA :Ingin Miliki Wajah 'Glowing' dan Awet Muda? Bawang Merah Rahasianya!
Cluster 4:
Disebut "diabetes dengan obesitas ringan", bentuk ini terjadi pada orang-orang yang memiliki bentuk penyakit lebih ringan, tanpa banyak masalah metabolik.
Penderita di golongan ini cenderung memiliki berat badan yang berlebih.
Cluster 5: Disebut "diabetes dengan usia ringan", bentuk ini serupa dengan cluster 4.
Namun, orang yang dinyatakan menderita diabetes tipe ini sudah berusia lebih tua.
Orang-orang yang terkena cluster 3 memiliki risiko paling tinggi menderita sakit ginjal dan komplikasi diabetes.
Sementara itu, orang-orang yang ada di cluster 2 berisiko menderita retinopati yaitu kelainan pembuluh darah yang mengakibatkan pendarahan di area mata.
Selain itu mereka juga rentan akan komplikasi diabetes lain yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Periset Skandinavia tersebut menambahkan, cluster 2 dan cluster 3 merupakan bentuk diabetes yang parah.
Namun kondisi tersebut terjadi menyerupai diabetes tipe 2 yang selama ini kita kenal.
BACA JUGA :Diledek Warnanya Mirip Angkot, Harga Mobil Mewah Milik Sule Ternyata Fantastis
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | livescience.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR