Nakita.id - Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum vaksin Covid-19, salah satunya mengenai minum kopi sebelum vaksin Covid-19.
Boleh tidaknya minum kopi sebelum vaksin Covid-19 sering dipertanyakan karena kopi jadi salah satu minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Apakah minum kopi sebelum vaksin Covid-19 diperbolehkan? Atau justru memberikan efek samping?
Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin dengan NIK Lebih Mudah, Cuma Ikuti Langkah-langkah Ini
Tim Nakita.id telah menghubungi Dr. Aswin Wikantama, Sp. An, selaku Dokter Spesialis Anestesi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar sekaligus Muhammadiyah Covid-19 Command Center tingkat Kabupaten/ Kota yang merupakan Satgas Covid-19 bentukan Muhammadiyah.
Dr. Aswin Wikantama, Sp. An, tidak menganjurkan untuk minum kopi sebelum vaksin Covid-19.
"Tidak dianjurkan minum kopi sebelum vaksin. Ini karena kebanyakan minum kopi bisa menimbulkan efek berdebar-debar, nyeri perut atau keringat dingin," terang Dr. Aswin Wikantama, Sp. An.
Efek yang ditimbulkan dari terlalu banyak minum kopi ini seringkali disangka sebagai efek vaksin Covid-19.
"Ini bisa menimbulkan bias untuk KIPI (kejadian ikutan paska vaksinasi) sebagai efek vaksin covid-19," imbuh Dr. Aswin.
Seperti diketahui, efek berupa jantung berdebar-debar, nyeri perut, hingga keringat dingin dari minum kopi dikarenakan kandungan kafein kopi yang tinggi.
Melansir Mayoclinic, kandungan kafein pada kopi yang diseduh sekitar 96 mg dalam secangkir kopi.
Namun, kandungan kafein pada kopi bisa berbeda-beda tergantung proses pembuatan, waktu pembuatan, hingga jenis biji kopi.
Lalu, apakah ini juga berlaku untuk makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti teh atau cokelat?
"Sebenarnya efek-efek tersebut seperti berdebar-debar dan lain-lain lebih karena efek kafein yang tinggi dalam kopi, meskipun kandungan kafein dalam kopi juga berbeda-beda. Sementara pada minuman teh atau cokelat yang juga mengandung kafein tapi kadarnya rendah, sehingga jarang sekali memberikan efek sebagaimana konsumsi kafein tinggi," jelas Dr. Aswin.
"Sehingga lazimnya biasa saja konsumsi teh sebelum atau sesudah vaksinasi," imbuhnya.
Kandungan kafein pada secangkir teh hitam sekitar 47 mg, sedangkan secangkir teh hijau mengandung sekitar 28 mg kafein.
Tingkat sensitivitas orang terhadap kafein bervariasi.
Jika Moms mudah terganggu dengan munculnya sakit kepala, kecemasan, kegelisahan, jantung berdebar-debar, hingga nyeri perut setelah minum kopi atau makanan berkafein lain maka sebaiknya mengevaluasi asupan kafein.
Terutama bagi Moms yang sedang hamil dan menyusui disarankan untuk membatasi penggunaan kafein.
Dr. Aswin kemudian menjelaskan bagi orang yang terbiasa minum kopi setiap hari dan tahan terhadap efek kafein tinggi dari kopi, maka tetap boleh minum kopi sebelum vaksin.
"Sementara bagi orang-orang yang terbiasa setiap hari minum kopi dan tidak mendapatkan efek seperti berdebar-debar masih bisa saja mengonsumsi kopi sebelum vaksin," kata Dr. Aswin.
"Tiba-tiba menghentikan rutinitas harian konsumsi kopi bahkan pada orang yang sudah kecanduan kopi bisa memberikan gejala pusing, gemetar, dan lain-lain," imbuhnya.
Efek samping dari menghentikan kebiasaan minum kopi tiba-tiba bisa menjadi bias dari KIPI.
"Bisa juga mengaburkan atau dikira sebagai efek KIPI dari vaksin Covid," jelas Dr. Aswin.
Dr. Aswin kemudian memberikan pesan kepada masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19.
"Tidak perlu ragu-ragu untuk vaksinasi Covid-19 apa pun jenisnya, karena seringkali pemberian jenis vaksinasi menyesuaikan stok yang ada di pemerintah pusat. Segera vaksinasi dan prokes 5 M sebagai salah satu ikhtiar untuk tidak terinfeksi Covid-19," pesan Dr. Aswin.
"KIPI yang ada paska vaksinasi umumnya gejala-gejala ringan. Berpikir positif, hindari hoax, istirahat cukup, dan bila memungkinkan makan pagi terlebih dahulu sebelum vaksinasi," imbuhnya.
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR