Nakita.id - Hingga saat ini, pemerintah masih terus berupaya untuk menekan penularan Covid-19 akibat dari pembukaan sejumlah aktivitas.
Salah satunya adalah dengan memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah dan perguruan tinggi.
Untuk mengantisipasi dampak PTM, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk membuat aplikasi yaitu 'Proaktif Tracing'.
Hal ini disampaikan langsung oleh Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dalam konferensi pers virtual yang disiarkan pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, seperti yang dilansir dari Tribunnews.com (1/11/2021).
"Untuk mengantisipasi dampak PTM Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbud ristekdikti dan juga Kementerian Agama akan membuat aplikasi, yaitu proaktif tracing," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan bahwa aplikasi tersebut nantinya akan diterapkan di seluruh Indonesia untuk membantu melakukan tracing.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga akan terintegrasi dengan aplikasi Pedulilindungi.
"Akan diterapkan di Indonesia yang terintegrasi dengan aplikasi Pedulilindungi," lanjut Muhadjir.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, sebanyak 1.299 sekolah yang menjadi klaster Covid-19 hingga akhir September 2021 lalu.
Dari angka tersebut, sebanyak 7.285 tenaga pendidik dan 15.655 siswa yang terinfeksi Covid-19.
Berkaca dari hal tersebut, sejumlah wilayah pun menunda kegiatan PTM agar kasus persebaran Covid-19 tidak semakin meluas, khususnya di sekolah.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR