Mungkin Moms memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang uang jajan.
Ada yang setuju tentang batas usia pemberian uang jajan, ada yang setuju jika diberikan sedari dini dengan catatan tertentu, ada juga yang memberikan jika saat anak meminta saja.
Namun Moms wajib simak pandangan dari ahlinya.
Menurut Diane Morais, pengamat dan praktisi finansial dari Ally Bank menjelaskan pada Pure Wow, bahwa anak memang perlu dan berhak mendapatkan uang saku.
Menurutnya, anak bisa belajar soal mengatur keuangan.
Yang paling penting, anak jadi bisa belajar soal keinginan dan kebutuhan.
Misalnya, anak menginginkan suatu barang yang dilihatnya di mall saat jalan-jalan dengan Moms dan Dads.
Saat anak berpikir untuk membelinya, anak bisa memikirkan kembali, barang yang ingin dibelinya apakah hanya keinginan atau memang kebutuhan.
Apabila memang kebutuhan, misalnya buku tulis beserta pensilnya untuk kebutuhan sekolah, maka anak berhak untuk menjadikannya prioritas.
Namun jika itu hanya berdasarkan keinginan, maka barang tersebut bukan prioritas untuk dibeli dengan uang sakunya sendiri.
Jika anak menginginkan sesuatu, Moms juga bisa mengajarinya tentang menabung.
"Uang saku anak akan memberikan Moms kesempatan untuk mengajarkannya tentang kebiasaan menggunakan uang dengan baik," jelas Morais.
"Misalnya, seperti menabung untuk membeli barang yang diinginkan dan hanya menggunakan uang untuk kebutuhan dan prioritas saja," lanjutnya, melansir dari Pure Wow.
Pola pikir tentang kebutuhan dan keinginan ini penting untuk diketahui sejak kecil.
Sehingga sampai masa mendatang anak tak memiliki sikap impulsive buying atau membeli tanpa mengetahui kebutuhan atau hanya sekadar keinginan.
Source | : | Forbes,positiveparentingsolutions.com,Pure Wow |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR