Nakita.id.- Garis tipis kebiruan—kadang menonjol—itu disebut varises dan sebenarnya normal dialami oleh ibu hamil.
Sekitar 20—30% ibu hamil mengalami varises atau pelebaran vena di trimester ketiga atau saat usia kehamilan sudah melebihi 32 minggu.
Vena adalah pembuluh darah yang bertugas menyalurkan darah kotor kembali ke jantung. Pada vena terdapat katup-katup yang mencegah membaliknya aliran darah.
Sepanjang kehamilan, volume dan tekanan darah di tubuh Moms meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
Tidak hanya itu, kondisi hormon di tubuh Moms pun mengalami perubahan drastis sebagai akibat dari berlangsungnya proses kehamilan.
BACA JUGA: Varises Timbul di Organ Intim Saat Hamil Berisiko Persalinan Sesar
Kedua faktor tersebut turut menyebabkan pembuluh darah membesar. Progesteron adalah hormon yang paling berpengaruh dalam menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Menurut dr. Aldika Akbar, SpOG dari RSIA Kendangsari MERR, Surabaya, secara umum, varises lebih banyak dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki, karena jaringan kulit perempuan lebih lunak.
Varises dapat timbul di bagian tubuh mana saja tanpa bisa “dicegah” sebelumnya.
Khusus pada ibu hamil, varises kebanyakan ditemui di kaki, namun bisa juga timbul di tangan, perut, usus besar, vulva (kelamin luar), dan vagina.
Varises di vagina biasanya timbul saat usia kehamilan sudah tua, ketika ukuran janin dan rahim sama-sama membesar.
Pembesaran rahim memberikan tekanan pada pembuluh darah di daerah panggul dan pembuluh darah besar (vena cava inferior), sehingga timbul penyumbatan relatif.
Dinding pembuluh darah meregang dan membuat vena membengkak hingga terlihat di bawah kulit atau jaringan mukosa.
Varises di vagina, umumnya tidak menimbulkan gejala yang terlalu menonjol.
BACA JUGA: Buah 'Ajaib' Ini Bantu Perbaiki Kulit Moms Usai Persalinan Sesar
Secara umum, penyebab timbulnya varises pada vagina adalah faktor hormonal dan volume darah yang meningkat.
Selain itu, ada juga beberapa kondisi yang dapat memicu timbulnya varises di area organ intim, yaitu: berdiri terlalu lama, berhubungan intim, dan terlalu sering berjongkok.
Meski tak terlihat secara kasat mata, varises di vagina tetap saja mengganggu kenyamanan Moms.
Agar lebih jelas, Moms dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mengatasinya.
Sementara, untuk meringankan masalah varises di area organ intim ini, Moms dapat mempraktikkan hal-hal berikut ini:
- Hindari posisi berdiri terlalu lama, karena membuat kaki harus menahan bobot tubuh dan memberatkan kerja vena dalam mengalirkan darah.
Sebisa mungkin gantilah posisi antara berdiri dan duduk secara berkala atau tidak berdiri dalam posisi statis (sambil bergerak atau berjalan).
- Hindari posisi jongkok saat melakukan aktivitas apa pun, termasuk buang air dan berolahraga (gerakan squat).
- Hindari pula posisi berlutut; duduk terlalu lama; dan duduk di bangku kecil yang tidak memiliki sandaran ataupun pegangan/tumpuan.
- Usahakan tidak mengalami konstipasi, karena kondisi ini akan meningkatkan ketegangan pada pembuluh darah.
- Hindari posisi yang dapat membuat Moms mengejan, seperti mengangkat, mendorong, dan menarik benda berat.
BACA JUGA: Tidak Disiplin Meminum Obat Diabetes Justru Memicu Penyakit Ini
- Banyak beristirahat dengan cara berbaring menyamping untuk meredakan ketegangan pada pembuluh darah.
Saat berbaring, usahakan posisi panggul agak sedikit naik agar sirkulasi darah lancar.
Moms dapat mengganjal panggul dengan bantal atau handuk yang dilipat.
- Lakukan senam hamil dan senam Kegel secara rutin untuk melatih kekuatan otot, melancarkan aliran darah, dan membuat mamil relaks.
- Cobalah berenang, karena terbukti dapat membantu meringankan beban di perut akibat rahim yang membesar.
Berenang juga dapat membantu melancarkan aliran darah di area panggul.
- Letakkan kompres dingin di bibir vagina untuk meringankan rasa tidak nyaman.
BACA JUGA: Jodoh Sudah Digariskan, Buktinya Pria ini Ada di Foto Istrinya 10 Tahun Lalu Saat Belum Kenal
Karena disebabkan oleh perubahan hormon semasa kehamilan, umumnya varises yang ringan akan hilang sendiri setelah Moms melahirkan.
Jadi, Moms tidak perlu mencari pengobatan atau terapi khusus untuk mengatasinya.
Namun, jika varises pada vagina tidak juga menghilang beberapa minggu setelah persalinan, Moms dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk membahas kemungkinan terapi definitif pascamelahirkan.
Dokter kandungan Moms akan merujuk pada dokter spesialis bedah vaskular.
BACA JUGA: Ingin Mencoba Terapi Bekam? 5 Hal Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
Ada beberapa pilihan yang akan diterangkan oleh dokter, dari injeksi bahan kimia, pembedahan, radioterapi, ataupun terapi laser.
Langkah penanganan terbaik akan bergantung pada tingkat keparahan varises dan kondisi kesehatan Moms secara keseluruhan. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR