Nakita.id - Seringkali, kita menganggap berbagai kebiasaan yang dilakukan anak secara sadar atau tidak sadar adalah hal yang lumrah.
Tetapi sebagai orang tua, kita tetap harus mawas diri dan juga belajar mengenai berbagai hal yang mungkin membahayakan si Kecil.
Salah satunya adalah kebiasaan anak yang mendengkur saat tidur.
Meski dinilai jadi hal yang wajar, tetapi kebiasaan ini bisa jadi berbahaya bagi si Kecil lho, Moms.
Mengutip dari Cleveland Clinic, rata-rata, di dunia hanya ada 1 dari 10 anak yang mendengkur.
Meski tak selalu menunjukkan adanya masalah, tetapi mendengkur juga tak selamanya aman bagi si Kecil.
Menurut ahli telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) anak, Brandon Hopkins, MD, pada dasarnya mendengkur saat tidur disebabkan karena adanya pembentukan atau kelebihan jaringan yang ada di tenggorokan.
"Pada anak-anak, amandel dan kelenjar gondok yang besar seringkali merupakan sumber jaringan besar di tenggorokan dan menyebabkan dengkuran," kata Hopkins.
Selain berasal dari tenggorokan yang mana dinilai aman, ada berbagai masalah yang memicu anak mendengkur saat tidur.
Di antaranya meliputi alergi, infeksi tenggorokan, asma, bahkan sleep apnea.
Mendengkur juga bisa disebabkan karena terjadinya penyimpangan septum, di mana tulang rawan membagi saluran hidung secara tidak merata, sehingga satu sisi saluran hidung lebih sempit.
Baca Juga: Satu Indonesia Harus Waspada, Mendengkur Saat Tidur Bisa Jadi Pertanda Munculnya Penyakit Jantung
Moms tidak boleh tinggal diam ketika tanda-tanda mendengkur pada anak terjadi seperti di bawah ini:
- mendengkur hampir setiap malam dalam satu minggu
- sering mendengkur saat tidur di malam hari
- dengkuran sangat berisik atau bising
- anak tidur dengan mulut terbuka dan dagu atau lehernya dalam posisi yang lurus
- anak terlihat terengah-engah seperti kelelahan saat tidur
Menurut Hopkins, bisa jadi anak tersebut mengalami sleep apnea.
"Sleep apnea dapat menyebabkan kelelahan di siang hari dan performa siang hari yang buruk, menciptakan masalah pada konsentrasi atau perhatian," ucap Hopkins.
"Ini tidak umum pada anak-anak, tetapi ketika kondisi sleep apnea parah, itu dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi jantung dan paru-paru."
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Mendengkur Hingga Napasnya Timbulkan Suara Grok Grok, Normalkah?
Sebelum membawa si Kecil ke dokter, Moms harus memeriksa lebih dulu bagaimana kondisi anak saat tidur.
Buatlah jurnal tidur anak, kemudian amati dan catat berbagai kebiasaan tidur, mulai dari satu jam setelah terlelap dan beberapa waktu selanjutnya.
"Lacak berapa malam dalam seminggu dengkuran terjadi dan apakah itu sering terjadi atau hanya sesekali di malam hari," saran Hopkins.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR