Di Indonesia sendiri kasus kekerasan pada anak lumayan tinggi.
Banyak anak yang merasa begitu tidak nyaman karena selalu mendapat kekerasan fisik dan verbal dari orangtuanya ketika berada di rumah.
Terutama di tengah Pandemi Covid-19 ini, kekerasan pada anak pun meningkat.
Sebagian besar Dads harus kehilangan pekerjaannya di tengah Pandemi Covid-19.
Padahal di sisi lain para Dads memiliki tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya.
Baca Juga: Agar Ayah Baru Mau Ikut Mengurus Anak, Begini Hal yang Harus Dilakukan Para Moms
Sehingga kebanyakan para Dads merasah khawatir dan tertekan.
Karena tekanan yang dirasakan tersebutlah berpotensi membuat para Dads lebih mudah emosi dan melakukan kekerasan pada anak ataupun istri.
Akan tetapi menurut Rohika Kurniadi Sari, SH., MSi, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, faktor yang membuat ayah berani melakukan kekerasan pada anak bukan dilandasi karena emosi saja.
Kebanyakan ayah yang berani melakukan kekerasan pada anaknya cenderung tidak mengadopsi pengetahuan berbasis hak anak.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR