Nakita.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir.
Semua masyarakat dan pemerintah terus bahu membahu guna mencegah penularan virus Covid-19.
Mulai dari menerapkan protokol kesehatan hingga penyelenggaraan vaksinasi terus digencarkan.
Baca Juga: Kabar Gembira Moms! Akhirnya Obat Covid-19 Akan Tiba pada Akhir Tahun 2021
Kini, pemerintah tengah berupaya untuk mendatangkan obat Molnupiravir yang diklaim sebagai obat Covid-19.
Datangnya obat Covid-19 Molnupiravir sengaja dilakukan sebagai salah upaya untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus di akhir tahun.
Meski cuti bersama natal dan tahun baru ditiadakan, pemerintah masih mengantisipasi adanya lonjakan yang dikhawatirkan terjadi ketika masyarakat mulai melakukan mobilitas.
Dilansir Kompas.com Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin tengah berencana untuk segera mendatangkan obat Covid-19 Molnupiravir ke Indonesia.
Sebelumnya penggunaan obat Molnupiravir ini telah disetujui oleh Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) pada Kamis (4/11/2021).
Obat Covid-19 molnupiravir sendiri diproduksi oleh Merck, Sharp & Dohme (MSD).
Budi menuturkan jika saat ini obat tersebut masih menunggu edar izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat.
Budi juga berharap penggunaan obat Covid-19 segera datang ke Indonesia tepatnya pada akhir tahun.
Sementara untuk penggunaanya ditargetkan di tahun 2022 mendatang.
"Molnupiravir diharapkan akhir tahun bisa tiba di Indonesia, dan kita siap menggunakannya untuk tahun depan," ujar Budi, Senin (15/11/2021).
Diketahui Indonesia sendiri akan membeli 600.000 hingga 1 juta pil Molnupiravir yang dipercaya sebagai obat Covid-19.
Budi kembali menuturkan bahwa dirinya telah melakukan kerja sama dengan pihak pembuat obat Molnupiravir sesaat melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Dalam Kompas.com, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. DR. Zullies Ikawati, Apt, mengatakan jika obat molnupiravir sejenis obat oral antivirus.
Moms bisa menggunakan obat ini dengan cara diminum.
"Molnupiravir obat antivirus yang dulunya dikembangkan oleh Emory University. Itu mereka sebetulnya mau mencari obat untuk ensefalitis virus," tutur Zullies yang Nakita.id kutip dari laman Kompas.com.
Dilansir Los Angeles Times produsen obat Merck, Sharp & Dohme (MSD) mengklaim bahwa Molnupiravir dapat mencegah gejala yang lebih parah dan kematian akibat Virus Covid-19.
Obat Molnupiravir dikembangkan mulai dari awal, hingga uji klinis 1, 2, dan 3 melibatkan perusahaan farmasi seperti Emory University, Merck, Sharp & Dohme (MSD) dan Ridgeback Biotherapeutics.
Source | : | Kompas.com,Los Angeles Times |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR