Nakita.id - Serangan jantung adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.
Terlebih pada perempuan dengan bentuk tubuh tertentu, risiko terkena serangan jantung pun akan meningkat.
Bentuk tubuh tersebut adalah bentuk tubuh apel.
Perempuan bertubuh apel adalah perempuan yang cenderung memiliki lengan, kaki, pinggul yang kurus, namun cenderung gemuk di bagian pinggang.
BACA JUGA: Banyak Orang Alami Serangan Jantung di Kamar Mandi Seperti Sridevi, Ini Sebabnya!
Serta tubuh yang berat di bagian atas, dengan torso lebar, bahu lebar serta bagian dada, pinggang, dan punggung atas yang besar.
Para periset melaporkan, perempuan dengan pinggang lebih besar memiliki peluang lebih besar untuk serangan jantung dibandingkan perempuan lainnya.
"Temuan kami menunjukkan bahwa melihat bagaimana jaringan lemak didistribusikan ke dalam tubuh, terutama pada perempuan, dapat memberi kami gambaran mengenai kesehatannya," kata pemimpin peneliti Sanne Peters.
Body mass index (BMI) adalah pengukuran yang umum digunakan berdasarkan tinggi dan berat badan.
Saat ini, tidak ada perawatan medis yang berfokus pada kelebihan lemak perut dan pinggul, kata Peters, seorang peneliti epidemiologi di University of Oxford's George Institute for Global Health.
Namun, "Skrining yang lebih intensif adalah hal yang tepat dilakukan untuk mengetahui risiko penyakit jantung dan pembuluh serta diabetes, pada orang-orang dengan bentuk apel, terutama pada wanita," kata Peters.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen wanita di seluruh dunia kelebihan berat badan dan 15 persen mengalami obesitas.
BACA JUGA: Simpel! Pakai Masker Tepung Beras 3 Kali Seminggu, Lihat Hasilnya
Obesitas meningkatkan risiko serangan terkena serangan jantung, penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Para peneliti juga mencatat, obesitas juga meningkatkan peluang terkena stroke, tekanan darah tinggi, diabetes dan beberapa jenis kanker.
Parahnya, bentuk tubuh apel disebut meningkatkan risiko wanita terkena serangan jantung, bahkan lebih tinggi daripada obesitas.
BACA JUGA: Adakah Bahayanya Jika Bayi Tidur dengan Posisi Miring?
Untuk studi baru tersebut, Peters dan rekan mengumpulkan data hampir 500.000 orang dewasa di Inggris Raya, berusia antara 40 sampai 69 tahun, selama tujuh tahun.
Para peneliti menemukan bahwa rasio pinggang-ke-pinggul lebih kuat terkait dengan risiko serangan jantung pada perempuan daripada lelaki.
Selain itu, dibandingkan dengan rasio BMI, rasio pinggang-ke-pinggul adalah prediktor kuat serangan jantung.
Sayangnya, faktor biologis yang juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko serangan jantung tidak diketahui, kata Peters. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | web md |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR