Serta, kebanyakan gerhana bertahan selama kurang dari dua jam, maka peristiwa gerhana bulan sebagian minggu depan, akan menjadi yang terpanjang atau terlama di abad ini.
Bulan di akhir November ini juga dikenal dengan nama frost moon atau beaver moon.
Ini juga berarti, gerhana bulan kali ini akan menjadi 'blood moon' sebagian, di mana semburat warna kemerahan akan terlihat di permukaan Bulan.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada 19 November 2021 pukul 16.02 WIB, 17.02 Wita, 18.02 WIT.
"Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase Purnama yang terjadi pada pukul 15.57 WIB, 16.57 Wita, 18.57 WIT," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).
Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau han 97,85 persen diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi. Sebagai informasi, fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00WIB, 14.00 Wita, 15.00 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18 WIB, 15.18 Wita, 16.18 WIT.
Selanjutnya, fase gerhana sebagian berakhir pada pukul 17.47 WIB, 18.47 Wita, 19.47 WIT sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05 WIB, 20.05 Wita, 21.05 WIT.
Sehingga secara total, durasi parsialitas gerhana kali ini selama 3 jam 29 menit 2 detik. Sedangkan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR