Nakita.id - Fenomena alam gerhana bulan sebagian kembali mampir di Indonesia.
Terakhir gerhana bulan sebagian mampir ke Indonesia 3 tahun lalu, tepatnya pada 17 Juli 20219.
Berlalu cukup lama, akhirnya Indonesia kembali kebagian bisa melihat indahnya fenomena alam gerhana bulan sebagian.
Lebih mengejutkannya lagi, gerhana bulan sebagian ini akan terjadi lebih lama dari biasanya.
Ini jadi sejarah baru karena gerhana bulan sebagian ini akan jadi gerhana bulan sebagian terlama sepanjang abad 21.
Nantinya, gerhana bulan sebagian terjadi pada Jumat 19 November 2021.
Menurut NASA, fenomena gerhana bulan sebagian ini akan menyebabkan bulan tertutup bayangan Bumi selama tiga jam dan 28 menit.
Sedangkan, pada tahun 2018 lalu, gerhana bulan total terlama hanya terjadi dengan durasi satu jam 42 menit, dan 57 detik.
Serta, kebanyakan gerhana bertahan selama kurang dari dua jam, maka peristiwa gerhana bulan sebagian minggu depan, akan menjadi yang terpanjang atau terlama di abad ini.
Bulan di akhir November ini juga dikenal dengan nama frost moon atau beaver moon.
Ini juga berarti, gerhana bulan kali ini akan menjadi 'blood moon' sebagian, di mana semburat warna kemerahan akan terlihat di permukaan Bulan.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada 19 November 2021 pukul 16.02 WIB, 17.02 Wita, 18.02 WIT.
"Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase Purnama yang terjadi pada pukul 15.57 WIB, 16.57 Wita, 18.57 WIT," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).
Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau han 97,85 persen diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi. Sebagai informasi, fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00WIB, 14.00 Wita, 15.00 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18 WIB, 15.18 Wita, 16.18 WIT.
Selanjutnya, fase gerhana sebagian berakhir pada pukul 17.47 WIB, 18.47 Wita, 19.47 WIT sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05 WIB, 20.05 Wita, 21.05 WIT.
Sehingga secara total, durasi parsialitas gerhana kali ini selama 3 jam 29 menit 2 detik. Sedangkan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik.
Sebelumnya, Gerhana Bulan Sebagian pernah terjadi pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017 dan 17 Juli 2019.
Jadi ini adalah momen yang paling ditunggu karena nantinya Moms dan Dads akan melohat fenomena langka ini pada:
- 29 Oktober 2023
- 7 Juli 2028
- 16 Juni 2030 mendatang.
Uniknya, kata Andi, setelah Bulan mengalami gerhana sebagian di awal senja, Bulan berkonjungsi dengan Gugus Pleiades (Messier 44) pada pukul 19.21 WIB, 20.21 Wita, 21.21 WIT dengan sudut pisah 4,5 derajat dan kemudian berada di dekat Simpul Menaik keesokan harinya (20 November) pukul 00.59 WIB, 01.59 Wita, 02.59 WIT pada jarak 405.665 km dari Bumi.
Simpul menaik adalah perpotongan antara orbit bulan dengan ekliptika yang mana Bulan bergerak menuju ke utara ekliptika.
"Fenomena ini dapat disaksikan dari arah timur-timur laut hingga barat-barat laut ketika Bulan terbenam setelah Matahari terbit," ujarnya.
Gugus Pleiades bermagnitudo +1,20 dan magnitudo Bulan saat purnama sebesar 12,83 hingga 12,58.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini, Catat Waktu Puncaknya di Indonesia")
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR