Nakita.id - Belakangan ini masyarakat digegerkan dengan kasus istri yang dilaporkan ke polisi karena memarahi suaminya yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.
Seorang wanita bernama Valencya (45) harus berurusan dengan polisi lantaran diduga melakukan Kekerasan di Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Hal tersebut bisa terjadi karena Valencya memarahi sang suami yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.
Sang suami yang bernama Chan Yung Ching merasa begitu tidak terima atas perbuatan istrinya tersebut dan akhirnya nekat melaporkannya ke polisi.
Akhirnya Valencya pun mendapat tuntutan dari jaksa penuntut satu tahun penjara.
Masyarakat mungkin heran, bagaimana bisa Valencya justru dipenjara padahal sang suami yang mabuk-mabukan.
Padahal untuk sebagian besar orang ketika istri memarahi suami karena berbuat salah merupakan hal yang wajar.
Konflik di dalam rumah tangga sendiri pun sangat wajar terjadi.
Menurut seorang Psikolog bernama Cantyo Atindriyo Dannisworo, M.Psi., sekaligus Dosen di Fakultas Psikologi Indonesia, Psikolog Klinis Dewasa di Yayasan Pulih, dan PhD Student di Radboud University Belanda, adanya emosi marah dan frustasi di dalam diri pasangan suami istri merupakan hal yang sangat wajar terjadi.
Dannis mengatakan, ada banyak kemungkinan yang terjadi dari kasus tersebut.
Mungkin saja sang istri saat itu mengekspresikan kemarahannya kurang tepat.
Bisa juga karena sang suami selama ini memang menjadi sosok pasangan yang kurang baik bagi istri.
"Sangat sulit untuk bisa memberikan judgement jika kita hanya tau kasusnya dari permukaan saja, karena banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi di dalam kasus tersebut. Mungkin memang karena istri mengekspresikan kemarahannya dengan tidak tepat dan menyinggung, tapi sangat mungkin juga karena suaminya memang tidak bertanggungjawab dan tidak menjadi pasangan yang baik bagi istrinya," Tutur Dannis dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Kamis (17/11/2021).
Karena setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengekspresikan kemarahannya.
Bagi Dannis, seseorang mengalami marah merupakan hal yang sangat wajar namun cara mengekspresikan kemarahannya tersebut harus diatur.
"Marah sebenarnya tidak apa-apa tapi bagaimana cara mengekspresikannya itu yang harus diatur," Sambung Dannis.
Dannis juga berharap kasus ini ditangani dengan prosedur yang benar.
"Perlu diperhatikan juga, apakah proses penyidikan terhadap kasus ini tuh berjalan sesuai prosedur atau tidak, itu menjadi sesuatu yang penting dilihat karena respons dari masyarakat kan kok ini suaminya mabuk-mabukan tapi kok malah istri yang dihukum gitu kan, memang jadi ganjil tapi itu secara prosedur hukum harus dilihat apakah sudah berjalan dengan benar atau tidak," sambung Dannis.
Dannis juga meminta agar hakim bisa memiliki perspektif yang baik terhadap kasus ini.
Sehingga bisa dilihat sebenarnya siapa yang harusnya menjadi korban, dan pelaku.
"Perlu dilihat secara lebih detail masalahnya dan kita berharap agar prosedur hukumnya berjalan dengan benar juga dan hakim serta penyidiknya harus memiliki perspektif yang baik dalam kasus ini secara perspektif korban. Agar bisa melihat sebenarnya siapa sih yang jadi korban, dan pelaku disini, bagaimana dinamikanya, itu harus diperhatikan dan diputuskan secara tepat," tutup Dannis.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR