"Kita harus melihat secara detail karena dinamikannya akan sangat berbeda-beda sekali kalau misalnya suaminya merupakan sosok yang tidak bertanggung jawab di dalam keluarga kemudian akhirnya dia melapor karena ingin melindungi diri dia saja, dalam tanda kutip ingin memberikan hukuman kepada istrinya dan sang suami ingin menunjukkan kekuasaan atau powernya di dalam hubungan dan keluarga," kata Dannis dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Rabu (17/11/2021).
Kedua, bisa saja karena suami merasa begitu tertekan dan frustasi.
"Kedua, bisa juga karena sang suami merasa frustasi dengan apa yang terjadi di dalam hubungan karena dia merasa ditekan terus-menerus oleh istrinya, karena dia sudah tidak kuat lagi akhirnya dia melaporkan itu," tambah Dannis.
Meskipun kekerasan yang dilakukan bukan secara fisik, kekerasan secara verbal tetap saja tergolong ke dalam kekerasan dalam rumah tangga.
"Karena kekerasan verbal atau psikologis merupakan salah satu bagian dari kekerasan dalam rumah tangga. Kita perlu lihat sebenarnya kejadian ini berpola atau tidak, berulang atau tidak, kalau terjadinya hanya satu kali saja, atau memang kejadiannya karena suaminya tidak bertanggung jawab, pulang mabuk terus menerus, dan istri jadi marah itu merupakan suatu yang sangat wajar ketika menyampaikan keberatannya tersebut dengan cara yang masih dapat diterima itu merupakan hal yang sangat wajar," tutup Dannis.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR