Sang suami merasa bahwa Valencya telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga meski hanya secara verbal.
Dari kasus tersebut kita bisa belajar bahwa mungkin saja sang suami tidak terima dengan perkataan sang istri pada dirinya saat sedang marah sehingga merasa tersakiti.
Mungkin juga sang istri terbawa emosi, atau memang sudah benar-benar frustasi dengan tingkah laku suaminya.
"Dalam kasus ini memang mungkin istrinya terbawa emosi, mungkin juga karena dia frustasi terhadap tingkah laku suaminya sehingga dia marahnya bertumpuk bukan karena tiba-tiba aja," kata seorang Psikolog bernama Cantyo Atindriyo Dannisworo, M.Psi., sekaligus Dosen di Fakultas Psikologi Indonesia, Psikolog Klinis Dewasa di Yayasan Pulih, dan PhD Student di Radboud University Belanda, dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Rabu (17/11/2021).
Belajar dari kasus tersebut maka Dannis sebagai seorang psikolog memberikan tips bagaimana mengelolah emosi marah yang tepat agar tidak menyakiti orang lain.
Menurut Dannis ada dua cara untuk mengelolah emosi marah yang tepat Moms.
Pertama, ketika emosi sedang memuncak tak ada salahnya untuk Moms menghindar dari situasi yang membuat marah atau disebut time out.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR