Nakita.id - Profesor Ahmad Sulaeman, Guru Besar Bidang Keamanan Pangandan Gizi dan Kepala Divisi Manajemen Pangan dan Kesehatan Lingkungan Departemen Gizi Masyarakat Fakuktas Ekologi Manusia IPB, menjelaskan lebih lanjut tentang fenomena bakteri Listeria pada buah rockmelon.
BACA JUGA: Rock Melon Renggut Korban Jiwa, 5 Upaya Kementan Cegah Buah Asal Australia Ini Masuk Indonesia
1. Gejala yang timbul akibat terkena bakteri listeria pada manusia?
Prof Ahmad: Pada orang sehat, bakteri ini biasanya hanya menyebabkan sakit pencernaan (non-invasive gastroinstetinal) dengan gejala meliputi demam, muntah, dan atau diare.
Namun untuk yang parah bisa menyebabkan sakit yang parah dan kadang mengancam nyawa yang disebut sebagai listeriosis.
Gejala klinik listeriosis pada orang dewasa ditandai oleh meningoensefalitis yang diawali dengan gejala sakit kepala, kedinginan, demam, mual, muntah.
Tahap selanjutnya dapat terjadi kekakuan leher, kejang, stupor kemudian kematian.
2. Bagaimana gejalanya pada ibu hamil?
Prof Ahmad: Pada ibu hamil, gejala yang timbul menyerupai gejala influenza (batukringan), meningitis (radangselaputotak), kerusakan system saraf.
BACA JUGA: Sempat Tak Diketahui Publik, Ini Keluarga Rohit Khunara 'Shanidev'
Selain itu juga septikemia (bakteri berada di dalam aliran darah) akan menyebabkan keguguran atau bayi yang dilahirkan meninggal serta infeksi pada perkembangan fetus atau infeksi neo-natal.
3. Bagaimana gejala umum listeriosis?
Prof Ahmad: Gejala umum dari listeriosis adalah demam, nyeri otot, disertai mual atau diare (kurangumum).
Jika infeksi menyebar kesistem saraf pusat (SSP), gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku pada leher, bingung, kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang.
Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bakteri Listeria dapat menyerang sistem saraf pusat, dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak.
BACA JUGA: Senang Konsumsi Buah Melon? Hati-Hati Serangan Bakteri Mematikan Ini
Gejala Listeriosis dapat muncul kapan saja antara 3-70 hari pasca infeksi bakteri Listeria, rata-rata biasanya sekitar 21 hari.
4. Bahaya bakteri listeria pada anak dan ibu hamil?
Prof Ahmad: Listeriosis perinatal yang berasal dari paparan makanan yang mengandung listeria pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian janin (keguguran) dan kelahiran prematur.
Pada wanita hamil yang terinfeksi, muncul gejala seperti flu ringan.
Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, infeksi pada bayi yang barulahir, atau bayi lahir mati.
BACA JUGA: Sempat Tak Diketahui Publik, Ini Keluarga Rohit Khunara 'Shanidev'
Gejala juga biasanya muncul pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupan, tetapi juga dapat terjadi di kemudian hari.
Gejala pada bayi baru lahir sering tidak terlihat, namun dapa berupa tanda seperti lekas marah, demam, dan tidak mau makan.
5. Jika terinfeksi bakteri listeria, untuk menetralisirnya seperti apa?
Prof Ahmad: Kalau sudah terinfeksi bakteri ini dan menunjukkan gejala listeriosis, tidak ada jalan lain untuk mentralisirnya kecuali dengan mengonsumsi antibiotika sesuai dengan resep dokter.
Antibiotika yang sering digunakan adala hampisilin dan penisilin.
BACA JUGA: Dari Jagung Sampai Kedelai Ternyata Pemicu Jerawat, Ini Selengkapnya
Untuk mendapatkan efek yang cepat, ampisilin diberikan secara intra-vena (melalui pembulu darah vena).
Kesembuhan umumnya terjadi satu minggu setelah pengobatan.
6. Ciri makanan dan bahan makanan yang terinfeksi listeria?
Prof Ahmad: Sulit untuk mengetahui ciri makanan yang tercemar bakteri listeria. Karena sering tidak menunjukkan tanda yang spesifik.
Untuk mengetahui tercemar atau tidaknya harus dilakukan deteksi di laboratorium, baik dengan metode biasaa atau dengan metode deteksi cepat.
BACA JUGA: Mengenai Foto di Jalan Tol Surabaya yang Langgar Undang-Undang, Begini Klarifikasi Syahrini
Karena itu langkah pencegahan untuk menghindari terinfeksi bakteri ini lebih diutamakan.
7. Bagaimana pencegahan terhadap infeksi bakteri listeria?
Prof Ahmad: Beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi bakteri Listeria, yaitu antara lain:
1) Dengan mencuci dengan seksama bahan mentah seperti buah-buahan dan sayuran dengan air mengalir sebelum dimakan, dipotong, atau dimasak.
Kalau membeli yang sudah dikupas, bilas terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
BACA JUGA: 4 Seleb Ini Miliki Ibu Tiri Seumuran, Bahkan Ada yang Lebih Muda!
2) Buah-buahan seperi melon, semangka dan mentimun sebaiknya disikat dulu yang bersih, dicuci, dan keringkan produk dengan kain bersih atau kertas sebelum disimpan.
3) Cuci semua peralatan masak dan peralatan saji, terutama alat atau talenan yang telah digunakan untuk daging mentah, unggas, produk-produk hewani, sebelum digunakan pada produk makanan lainnya.
BACA JUGA: [Part 1] Q & A Bakteri Listeria: Melon Bukan Tempat Tumbuhnya Listeria
4) Cuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan, dan saat akan makan.
8. Selain itu adakah langkah pencegahan lainnya?
Prof Ahmad: Pencegahan lainnya dengan cara:
1) Pisahkan daging mentah dan unggas dari sayuran, makanan matang, dan makanan siap-saji.
Bila disimpan di lemari pendingin, masing-masing dibungkus atau ditempatkan pada kontainer tertutup.
2) Menghindari minum susu mentah atau tanpa pasteurisasi, dan makan keju yang dibuat dari susu tanpa pasteurisasi.
BACA JUGA: Bersalin Sesar Agar Anak Lahir di Tanggal Cantik, Melanggar Hukum?
3) Memasak dengan sempurna makanan yang bersumber dari ternak, seperti daging sapi, dan daging ayam.
4) Dalam perjalanan/travel sebaiknya pilih makanan yang sudah dimasak dan dalam keaadan panas, atau kupas terlebih dahulu untuh buah atau lupakan saja kalau khawatir
Gunakan prinsip “boil it, peel it or forget it.”
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR