2. Kesepian
Anak yang tumbuh di keluarga broken home biasanya lebih suka berada di luar rumah.
Anak akan menganggap berada di luar rumah lebih nyaman dibandingkan suasana rumah yang selalu tegang.
Tidak sedikit dari anak akan mengulur-ulur waktu untuk kembali ke rumah saat sedang bersama teman-temannya.
Melarikan diri dari rumah dan menemui orang terdekat merupakan salah satu cara anak dengan keluarga tidak utuh untuk mencari kesenangan.
3. Kesulitan Meluapkan Emosi
Anak broken home cenderung menjaga emosi karena ketakutan yang dimiliki.
Sesulit apapun masalah yang dirasakan, anak broken home akan tetap diam dan tenang.
Karena mereka kesulitan untuk mengekspresikan emosi, mereka cenderung berpikir apapun yang mereka lakukan salah.
Perasaan ini tentu tidak bisa diabaikan karena kesulitan meluapka emosi bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit mental seperti serangan panik atau kecemasan.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR