Nakita.id - Bagi sebagian orang, bersantai sambil rebahan seharian tentu hanya bisa dilakukan saat memasuki musim liburan.
Namun sayangnya, ketika rebahan atau malas-malasan menjadi sebuah kebiasaan, terutama saat memasuki libur panjang, hal itu bisa menganggu kesehatan.
Melansir dari Kompas.com kebiasaan mager, doyan rebahan, serta duduk dalam waktu lama yang dapat mengganggu kesehatan sudah menjadi bahasan di dunia medis sejak lama.
Kebiasaan mager, rebahan, dan banyak duduk erat kaitannya dengan risiko terkena penyakit yang sangat serius dan berbahaya bagi tubuh.
Penyakit yang timbul tidak pandang bulu, risiko jangka dekat dan panjangnya bisa menjangkau anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Berikut beberapa masalah yang bisa menyerang kita jika terlalu sering rebahan dan bermalas-malasan.
1. Artritis
Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi.
Nyeri dan kekakuan sendi sering kali membatasi pergerakan tubuh, termasuk saat berolahraga.
Jika kita punya artritis dan tidak berolahraga sama sekali, sendi akan semakin kaku, otot menjadi lemah.
Hal ini dapat menyebabkan nyeri bisa bertambah hebat dan kekakuan pada sendi semakin berat.
2. Memicu Osteoporosis
Selain itu, dampak buruk malas gerak untuk kesehatan juga dapat memicu osteoporosis.
Tubuh manusia dirancang sedemikian rupa untuk terus bergerak secara aktif untuk bisa bertahan.
Kebiasaan malas gerak akan membuat kamu kehilangan massa otot.
Kepadatan tulang juga akan berkurang drastis, jika dibiarkan kondisi tersebut akan memicu osteoporosis.
Hal ini mengakibatkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu karena kita lemas dan cepat lelah.
3. Stress
Dampak buruk malas gerak selanjutnya menyebabkan stres dan sulit berkonsentrasi.
Para ahli kesehatan menyatakan bahwa saat kamu bermalas-malasan, maka produksi hormon endorfin akan berkurang.
Padahal hormon ini dibutuhkan untuk membantu mengatur stres dan suasana hati kita, lho Moms.
Selain itu, malas gerak dapat membuat paru-paru terhimpit karena posisi duduk, sehingga tubuh menerima kadar oksigen yang lebih sedikit dan membuat sirkulasi udara juga terganggu.
Kurangnya oksigen yang diterima otak bisa menyebabkan sulit berkonsentrasi.
4. Fungsi Otak Menurun
Dampak buruk malas gerak selanjutnya adalah membuat fungsi otak menurun.
Kita yang terbiasa malas gerak cenderung lebih mudah mengalami berbagai gangguan fungsi kognitif dalam jangka panjang.
Aktivitas fisik mampu merangsang aliran darah yang penuh oksigen menuju otak serta memperbaiki sel dan jaringan otak yang mulai rusak.
Bergerak dan berolahraga juga akan menumbuhkan berbagai sel saraf baru dalam otak.
Hal ini membuat otak semakin tajam dan daya ingat semakin kuat, jadi sebaiknya hindari gaya hidup malas gerak ini agar tetap sehat.
5. Memicu Diabetes
Dampak buruk malas gerak untuk kesehatan adalah menyebabkan resistensi insulin, yang menjadi penyebab meningkatnya risiko diabetes.
Menghabiskan waktu seharian dengan duduk dan tiduran menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah sehingga peluang kamu terserang diabetes pun meningkat.
Apalagi biasanya sambil duduk atau tiduran, kita cenderung mencari camilan yang kurang sehat.
Camilan tersebut bisa jadi mengandung gula yang sangat tinggi, misalnya es krim, permen, cokelat, atau minuman kemasan yang manis.
Baca Juga: Hati-hati! 3 Penyakit Ini Bisa Mengincar Dads yang Malas Gerak
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR