Melihat kasus tersebut menandakan jika peranan suami yang seharusnya melindungi anggota keluarga justru dilanggar.
KDRT memang marak terjadi bahkan mungkin Moms sendiri pernah melihat kasus kekerasan di lingkungan sekitar.
Namun terkadang orang lain merasa enggan untuk membantu korban karena mereka menganggap KDRT ini ranahnya privat dalam kehidupan berumah tangga.
Saat dihubungi oleh tim Nakita.id, Selasa (23/11/2021), Ayoe Soetomo, M.Psi., Psikolog. Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga di TigaGenerasi, mengatakan setiap orang masih bisa memberikan bantuan terhadap korban KDRT.
"Idealnya memberikan bantuan yang berupa tindakan nyata untuk melindungi korban dan membela korban," ujar Ayoe.
Tetapi pemikiran masyarakat yang masih menilai tak ingin ikut campur ke dalam kehidupan rumah tangga orang lain, menjadikan korban KDRT tak bisa mendapatkan perlindungan dan bantuan yang dibutuhkan.
KDRT dianggap seperti aib sehingga biasanya korban menyembunyikannya jangan sampai diketahui pihak luar.
Jika masyarakat sekitar abai akan keselamatan korban maka semakin sulit juga untuk korban dalam mencari perlindungan yang menyebabkan timbulnya korban jiwa dalam KDRT.
"Tapi kadang kala kita berada dalam situasi yang tidak ideal. Kenapa? karena seringkali ranah KDRT itu dianggap sebagai ranah permasalahan internal relasi. Jadi benar masalah hanya dua orang sehingga untuk kita membantu dan ikut campur seperti ada batasan untuk memberikan bantuan yang berarti dan lebih besar," sambungnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR