Mitos 2: Saya Heteroseksual, Tidak Perlu Khawatir Tertular HIV
Buat Moms yang masih memiliki pemikiran seperti ini, tolong hilangkan sekarang juga.
"Bahkan sudah ada data angkanya lo," terang dr. Sandra.
Dalam data bulan Oktober-Desember 2019 yang dikeluarkan Ditjen P2P, penderita HIV yang disebabkan oleh faktor heteroseksual mencapai angka 70%.
Kemudian, diikuti oleh faktor homoseksual yang mencapai angka 22%.
"Seharusnya, statistik ini sudah bisa mematahkan mitos yang mengatakan bahwa HIV-AIDS itu karena mereka perilaku menyimpang, dosa, nakal, gaya hidupnya terlalu bebas. Jadinya kena azab, atau gimana lah yang biasanya disampaikan sama masyarakat," jelas dr. Sandra.
"Masalah HIV itu bukan dari orientasi seksualnya ya, teman-teman. Tapi, lebih pada aktivitas seksualnya," lanjutnya.
Mitos 3: ODHIV Tidak Boleh Punya Anak karena Anaknya Pasti Tertular
Mitos yang ketiga ini juga tidak benar, Moms.
Menurut penjelasan dr. Sandra, ketika orangtua rajin mengikuti terapi ARV, anak yang terlahir tentu tidak akan tertularkan HIV dari orangtuanya.
dr Sandra juga mengingatkan, khususnya untuk tenaga kesehatan, agar tidak perlu menakut-nakuti ODHIV untuk tidak boleh mempunyai anak karena khawatir anaknya tertular.
"Ini suatu pandangan yang sangat salah sekali. Karena, sekarang sudah sangat berkembang ya terapi, penelitian, dan semua tentang HIV. Jadi, sangat dimungkinkan pasangan-pasangan ODHIV, baik dua-duanya atau salah satunya, itu sangat bisa punya anak tanpa HIV," tegas dr. Sandra.
Baca Juga: Pikir Ulang Jika Ingin Memakai Tato Saat Hamil, Berisiko Peradangan dan Tertular HIV
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR