Nakita.id - Cairan ketuban merupakan komponen utama yang berfungsi untuk melindungi janin, untuk itu harus dipastikan tersedia dengan volume normal.
Normalnya indeks cairan ketuban yang seharusnya yakni 10 sampai 25 cm.
Kurangnya cairan ketuban ibu hamil dalam bahasa medis disebut oligohydramnios.
Cairan ketuban dikatakan kurang jika volumenya dibawah 500 cc saat di usia kehamilan 32-36 minggu.
BACA JUGA: Hati-hati Dengan Jarak Kehamilan, Salah Perhitungan Menyesal Kemudian
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan USG Doppler atau kardiotokografi untuk mengukur volume cairan ketuban.
Selain itu, tes juga dilakukan untuk mengetahui ada kelainan pada janin atau tidak.
Misalnya penyumbatan saluran kemih atau perkembangan abnormal janin.
Kekurangan cairan ketuban sangat riskan pada ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan seperti dehidrasi, pre-eklamsia semasa hamil dan adanya masalah plasenta.
Ibu yang mengandung janin kembar juga berisiko mengalami kondisi ini, disebabkan bayi kembar berbagi plasenta yang sama.
BACA JUGA: Waspadai Kelainan Plasenta, Berikut Ciri-Cirinya dan Pencegahannya!
Untuk itu, Moms perlu waspada jika terdapat cairan yang keluar dari organ intim secara terus menerus.
Jika cairan berbau amis, berwarna jernih dan tidak kental bisa jadi itu cairan ketuban yang merembes karena ada kantong ketuban yang robek.
Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena dapat memengaruhi kehidupan janin.
Air ketuban kurang dari normal akan mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, bahkan bisa meninggal sebelum lahir.
BACA JUGA: Yuk Moms, Lakukan Gerakan Sederhana Ini Untuk Buat Janin Jadi Cerdas
Bahkan jika Si Kecil lahir, akan menyebabkan gangguan pernapasan dan pertumbuhan bayi lambat.
Kendati demikian, ada cara alami yang bisa Moms lakukan untuk mengantisipasi kekurangan cairan ketuban.
Banyak minum air putih
Minumlah 8 sampai 10 gelas air setiap hari akan membantu menjaga kadar air ketuban stabil.
Konsumsi makanan yang mengandung air
Selain air putih, Moms dapat mengonsumsi makanan yang kaya kandungan air seperti buah-buahan dan sayuran segar.
Buah yang direkomendasikan yakni semangka, stroberi, blewah, jeruk, belimbing dan tomat.
Sementara untuk sayuran, Moms dapat mengonsumsi mentimun, seledri, paprika hijau, selada, lobak, kembang kol, wortel, brokoli dan bayam akan meningkatkan kadar air dalam tubuh dan menyokong keseimbangan cairan ketuban.
BACA JUGA :Banyak Berdiri Ternyata Bisa Turunkan 2,5 Kilogram, Wah Bisa Langsing!
Beristirahat dengan posisi yang tepat
Ibu hamil dianjurkan untuk tidur menyamping ke kiri, karena posisi ini akan membuat aliran darah di pembuluh rahim mengalir dengan lancar.
Selain itu, beristirahat dengan menghadap kiri akan menyebabkan kenaikan indeks cairan ketuban agar kehamilan berjalan lancar.
BACA JUGA :Bergaya Minimalis Modern, Begini Tampilan Rumah Baru Syahnaz dan Jeje
Latihan rutin
Melakukan olahraga secara rutin bisa menstimulasi aliran darah di seluruh anggota tubuh.
Moms bisa melakukan berjalan ringan, hiking, berenang dan aerobik sebagai latihan untuk melancarkan peredarah darah.
Sebelum melakukan olahraga, tak ada salahnya Moms berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.
BACA JUGA :Bergaya Minimalis Modern, Begini Tampilan Rumah Baru Syahnaz dan Jeje
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR