Penyebab terjadinya kekerasan bukan cuma karena kurangnya kesadaran kesetaraan gender, foktor ekonomi juga turut berpengaruh.
Namun Ratih mengungkapkan penyebab kekerasan yang sering kali diabaikan, yaitu menjalani perkawinan yang tidak bahagia.
BACA JUGA: Alami Perlakuan Tidak Menyenangkan, Model Dylan Sada Beri Pesan Ini Untuk Para Korban Kekerasan
"Sering kali perkawinan yang tidak bahagia, tidak sungguh-sungguh saling mencintai, motivasi perkawainannya juga tidak sehat, itu juga menjadi pemicu terjadinya kekerasan pada keluarga," ungkap Ratih.
Lantas bagaimana cara mencegah kekerasan di dalam rumah tangga?
Yaitu dengan menciptakan adanya rasa saling menyayangi, bukan hanya pada kemasannya, tapi juga dijalankan dengan tulus.
"Saling hormat, saling mengasihi, mengasihinya itu tulus bukan untuk kemasan saja, dan rasa bahwa keluarga itu adalah satu, itu yang menjadi dasar supaya kekerasan itu tidak terjadi," kata Psikolog lulusan Universitas Indonesia
BACA JUGA: Berdiri di Atas Tanah Seluas Satu Hektar, Begini Mewahnya Rumah Baru Uya Kuya!
Bagaimana cara menyikapi kekerasan dalam rumah tangga?
"Berikan pendidikan dan value yang baik, semua orang adalah equal semua orang sesama, semua orang adalah pihak yang harus dicintai dan dilindungi itu adalah hal yang harus ditumbuhkan dalam keluarga," ungkap Ratih.
Orangtua yang paling berperan untuk menciptakan kultur kesetaraan gender di lingkungan rumah tangga.
"Ibu dan bapak, salah satu yang paling bisa menginspirasi kemudian mengondisi supaya itu ada dalam keluarga," kata pendiri Personal Growth.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR