Menurut survei tahun 2011 dari Consumer Report via Kompas.com (2/12/2021), sebanyak 23% responden mengaku takut mendengar lagu Natal menjelang masa liburan.
Lalu, survei tahun 2017 dari Soundtrack Your Brand juga mengungkap bahwa sekitar 17% konsumen di AS tidak menyukai lagu Natal.
Hasil lain yang diperlihatkan dalam survei tersebut adalah sebanyak 25% staf ritel di AS dan Inggris mengatakan, lagu Natal membuat suasana Natal kurang meriah.
Bahkan, sekitar 16% staf ritel menyebut lagu Natal menyurutkan kesejahteraan emosional mereka.
Lantas, apa penyebabnya, ya? Ini dia jawabannya menurut ahli.
Menurut psikolog yang berpraktik di State College Pennsylvania, AS, Elaine Rodino, Ph.D, musik dapat berdampak secara signifikan terhadap individu.
Terlebih, jika musik tersebut berkaitan dengan ingatan dan emosi individu.
"Musik memiliki cara untuk membangkitkan emosi dan kenangan," kata Rodino.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR