Nakita.id - Bulan Desember identik dengan perayaan Natal.
Memasuki Natal, dekorasi-dekorasi terkait mulai dipasang di tempat umum.
Bahkan, lagu-lagu Natal pun juga mulai sering diputar.
Bagi kelompok Nasrani, lagu Natal bisa dibilang sebagai penyemangat untuk menyambut momen spesial ini.
Tapi, percaya atau tidak, ternyata sering memutar lagu-lagu bertemakan Natal bisa memicu stres lo, Moms.
Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah survei satu dekade terakhir, dimana sebagian orang Amerika Serikat (AS) tidak terlalu menyukai lagu Natal.
Menurut survei tahun 2011 dari Consumer Report via Kompas.com (2/12/2021), sebanyak 23% responden mengaku takut mendengar lagu Natal menjelang masa liburan.
Lalu, survei tahun 2017 dari Soundtrack Your Brand juga mengungkap bahwa sekitar 17% konsumen di AS tidak menyukai lagu Natal.
Hasil lain yang diperlihatkan dalam survei tersebut adalah sebanyak 25% staf ritel di AS dan Inggris mengatakan, lagu Natal membuat suasana Natal kurang meriah.
Bahkan, sekitar 16% staf ritel menyebut lagu Natal menyurutkan kesejahteraan emosional mereka.
Lantas, apa penyebabnya, ya? Ini dia jawabannya menurut ahli.
Menurut psikolog yang berpraktik di State College Pennsylvania, AS, Elaine Rodino, Ph.D, musik dapat berdampak secara signifikan terhadap individu.
Terlebih, jika musik tersebut berkaitan dengan ingatan dan emosi individu.
"Musik memiliki cara untuk membangkitkan emosi dan kenangan," kata Rodino.
Rodino mencatat, sebagian orang yang merasa stres dengan lagu Natal kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa lagu tersebut membangkitkan kenangan buruk, atau pengalaman negatif mereka di masa lalu.
"Jadi, menyangkut lagu Natal, banyak orang tidak memiliki kenangan indah tentang liburan. Dan itu membangkitkan kenangan yang tidak terlalu baik," ungkap Rodino.
Penjelasan Rodino juga diperkuat dengan laporan dari Inc.com yang menunjukkan bahwa lagu Natal dapat menguras mental, terutama saat lagu tersebut diputar tanpa henti dalam waktu lama.
Baca Juga: Ibu yang Tinggal di Kota Lebih Rentan Stres
Bahkan, dapat mengingatkan sejumlah individu akan tekanan selama liburan yang dialaminya, seperti membeli hadiah, menghadiri atau mengadakan pesta, berkumpul bersama saudara, hingga memenuhi harapan orang lain.
"Jangan terlalu terpaku pada syarat mendekorasi, mengirim kartu ucapan, membeli banyak hadiah untuk banyak orang. Kita bisa menghadapi semua ini dengan cara yang lebih mudah tanpa harus membenci Hari Natal," ujar Rodino.
Jika merasa lagu-lagu bertemakan Natal bisa memicu stres, Moms bisa menghindarnya dengan cara tidak memutar atau mendengarkan lagu tersebut saat berada di rumah atau di dalam mobil.
Saat berada di ruang publik, Moms bisa menggunakan headphone dan memutar musik favorit Moms.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR