Nakita.id - Di Indonesia, terdapat tiga teknik sunat yang paling umum digunakan, berkaitan dengan tersedianya peralatan, keterampilan operator, dan biaya.
Sebelum melakukan sunat atau memilihkan metode sunat untuk buah hati, pastikan Moms dan Dads mengetahui proses masing-masing metode tersebut.
BACA JUGA: Jangan Ditunda! Bayi Harus Segera Disunat Bila Mengalami Hal ini
1. Dorsumsisi
Merupakan metode konvensional yang dilakukan dengan mengiris kulup melingkar hingga terlepas menggunakan gunting atau pisah bedah.
Proses ini umumnya dilakukan pada anak dan orang dewasa dengan metode bius lokal.
Kelebihan:
Dapat diterapkan pada pasien hiperaktif dan autis.
Kekurangan:
1. Proses penyembuhan relatif lama.
2. Pascasunat, anak perlu menggunakan perban dan kain katun penyangga agar penis tidak banyak bergerak.
3. Meninggalkan luka jahitan bekas sunat.
4. Proses pengerjaan relatif lama, sekitar 30-50 menit.
5. Luka tidak boleh terkena air selama beberapa hari agar penyembuhan lebih cepat.
BACA JUGA: Tampan! Begini Deretan Foto Anak Laki-laki Menteri Susi Pudjiastuti
2. Laser (Electrical Cauter)
Prosedur ini dilakukan dengan pemotongan kulit kulup penis dilakukan dengan logam yang dialiri listrik.
Kelebihan:
1. Perdarahan dan jahitan minimal.
2. Lama penyembuh relatif lebih cepat dibanding metode konvensional.
3. Hanya memerlukan waktu 15-30 menit.
4. Tidak perlu menggunakan alat yang menggantung seperti pada metode klem.
Kekurangan:
1. Prosedur harus dilakukan oleh dokter bedah.
Jika tidak dilakukan dengan benar, penis dikhawatirkan dapat menutup kembali.
2. Luka sunat tidak boleh terkena air selama beberapa hari.
3. Jika dilakukan pada balita, dokter mungkin akan menyarankan bius total.
BACA JUGA: Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Bahkan Lebih Berisiko Alami Kematian
3. Klem
Klem adalah tabung plastik khusus dengan ukuran berbeda-beda sesuai ukuran penis.
Kulit kulup dipotong melingkar dengan pisau bedah setelah klem terpasang pada penis.
Klem tersebut akan tetap terpasang pada penis hingga luka mengering sekitar 3-6 hari kemudian.
Setelah luka mengering, klem akan dilepas oleh dokter.
Kelebihan:
1. Perdarahan minimal, tanpa jahitan maupun perban.
2. Luka sunat diperbolehkan terkena air.
3. Proses hanya memerlukan waktu 7-10 menit.
4. Rasa sakit relatif lebih tidak terasa, sehingga pascasunat pasien dapat beraktivitas seperti biasa.
5. Biaya lebih mahal daripada metode konvensional, tapi relatif lebih ter jangkau dibandingkan menggunakan laser
BACA JUGA: Bikin Bulu Mata Jadi Lentik Cukup dengan Sendok, Dijamin Ampuh!
Kekurangan:
1. Klem masih menempel pada penis hingga kurang lebih 5 hari setelah sunat.
2. Penerapan pada anak hiperaktif atau autis memerlukan perawatan ekstra agar Si Kecil tidak mencopot klem yang masih terpasang.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR