Sampai saat ini, boosten untuk mengatasi varian Omicron ini dinyatakan belum dibutuhkan di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh pihak Kementrian Kesehatan.
Menurut Kementrian Kesehatan, hal yang paling penting untuk diselesaikan sekarang adalah pemerataan vaksinasi.
"Untuk vaksinasi booster itu, sampai saat ini belum dibutuhkan. Yang paling penting adalah seluruh sasaran vaksinasi itu mendapatkan vaksinasi dosis lengkap," ujar Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Kementrian Kesehatan, dikutip dari Kompas.com.
Sampai saat ini banyak masyarakat yang belum dapat kesempatan untuk melaksanakan vaksinasi.
Hingga 2 Desember 2021, setidaknya ada 140 juta orang yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama.
Sedangkan baru ada 97 juta jiwa yang sudah menerima vaksin dosis kedua.
Menjelang akhir tahun 2021, angka ini masih cenderung jauh dari target.
Baca Juga: Sudah Vaksin Lengkap Ternyata Masih Bisa Terkena Varian Omicron, AS Konfirmasi Kasus Pertamanya
Pemerintah mematok target vaksinasi sebanyak 208 juta jiwa.
Memang sampai saat ini belum ada laporan mengenai varian Omicron di Indonesia.
Namun, Moms wajib tahu seputar varian yang juga dikenal dengan sebutan B.1.1529 ini.
Melansir dari Kompas.com, varian ini jumlah mutasinya sangatlah tinggi.
Yaitu sebanyak 32 mutasi pada protein spike.
Lebih buruknya, varian Omicron ini dikabarkan susah untuk terdeteksi di tes PCR.
Apa betul?
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,Time,UNICEF |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR