Nakita.id - Gunung tertinggi di pulau Jawa yakni Semeru baru saja meletus pada hari Sabtu, (04/12/2021) kemarin.
Erupsi Gunung Semeru terjadi dengan sangat cepat dan tiba-tiba tanpa adanya peringatan.
Gunung Semeru pun memuntahkan lahar panas dan abu vulkanik ke pemukiman warga.
Berdasarkan keterangan warga, saat Gunung Semeru memuntahkan abu vulkaniknya awan seketika langsung gelap gulita.
Kemudian, karena banyaknya abu dan lumpur akibat erupsi tersebut, proses evakuasi pun menjadi sangat lambat sekali.
Pasalnya, akses jalan untuk sampai ke pemukiman warga pun sulit karena tertutup lumpur.
"Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi disebabkan lumpur sudah setinggi hampir selutut kaki. Kami juga dibantu komunitas jeep. Sehingga sampai saat ini masih proses evakuasi," ungkap Indah dalam konferensi pers secara virtual bersama BNPB melansir dari Kompas.com.
Desa Curah Kobokan merupakan lokasi yang paling merasakan erupsi Gunung Semeru kemarin.
Baca Juga: Baru Berusia 8 Tahun, Bocah Asal Bandung ini Taklukkan 9 Gunung, Termasuk Gunung Semeru
Satu warga di Desa Curah Kobokan tersebut meninggal dunia.
Bahkan masih ada 10 orang yang tidak bisa dievakuasi karena sulitnya akses jalan.
Indah juga menuturkan bahwa ada 41 korban yang mengalami luka bakar akibat lahar panas dari Gunung Semeru tersebut.
Warga yang mengalami luka bakar ringan sudah dievakuasi ke Puskesmas Penanggal.
Sedangkan warga yang mengalami luka bakar parah dilarikan ke beberapa rumah sakit besar yakni RSU Dr Haryoto dan RS Bhayangkara dan sebagian di RSUD Pasirian di Lumajang.
Mirisnya lagi ada dua orang ibu hamil yang menjadi korban letusan Gunung Semeru kemarin.
Diamana kedua ibu hamil tersebut usia kehamilannya sudah cukup tua.
Saat ini dua ibu hamil tersebut sedang menjalani perawatan di Puskesmas Penanggal karena mengalami luka bakar ringan.
"Di Puskesmas Candipuro ada sekitar tujuh orang yang sedang dirawat. Sedangkan di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang. Dan ada ibu hamil dua orang. Yang satu hamil sembilan bulan dan yang satu delapan bulan," tutup Indah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR