Melansir Tribunnews (8/12/2021), Ayu harus berlari sepanjang belasan kilometer untuk menyelamatkan diri dari sapuan awas panas guguran Gunung Semeru tersebut.
Dengan kondisi perutnya yang membesar, Ayu berjuang keras untuk menyelamatkan diri dari erupsi Gunung Semeru sambil dipapah sang suami, Mohamad Nur Efendy.
"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya, seperti yang dilansir Tribunnews.
Selama berlari, Ayu mengaku bahwa dirinya merasakan nyeri pada perutnya.
Selain itu, kakinya sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.
Namun, setelah mendapat pemeriksaan medis, dia bisa bernapas lega karena janin yang di kandungannya dalam keadaan sehat.
"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat," lega Ayu.
"Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," katanya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribunnews |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR