Nakita.id - Saat sedang mengandung biasanya ibu hamil mengurangi aktivitas yang sering dilakukan.
Salah satunya berhubungan intim bersama dengan pasangan.
Ada beberapa pasangan yang enggan untuk melakukan hubungan seks karena dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apakah Berhubungan Intim Saat Hamil Berbahaya untuk Janin dan Sang Ibu?
Apalagi jika ibu hamil baru saja memasuki trimester pertama kehamilan.
Tetapi tak menutup kemungkinan meski tengah berbadan dua, aktivitas seksual bersama pasangan masih kerap dijalani.
Mungkin Moms sendiri bertanya-tanya, apakah aman berhubungan badan ketika sedang hamil?
Mengenai hal ini dr. Malvin Emeraldi SpOG (K) FER (Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RSIA Brawijaya Antasari) saat diwawancarai oleh tim Nakita.id, Senin (6/12/2021) memaparkan berhubungan intim sah-sah saja dilakukan saat sedang hamil.
Namun para ibu hamil perlu memastikan keselamatan sang janin yang ada di dalam kandungan.
Sebaiknya segera periksakan diri dan tanyakan apakah memungkinkan untuk berhubungan badan selama masa kehamilan ke dokter kandungan masing-masing.
"Sebenarnya tidak ada larangan bila hamil melakukan hubungan. Ada beberapa dokter yang menganjurkan pasiennya untuk tidak melakukan hubungan terutama pada tiga bulan pertama, tetapi ada juga yang tidak masalah," ucap dr. Malvin.
Berhubungan intim saat sedang hamil kerap dilakukan agar keharmonisan bersama pasangan tetap terjalin.
Namun pastikan untuk tidak memaksakan diri untuk melakukannya.
Terutama jika Moms mengalami tanda-tanda akan mengalami keguguran seperti terjadinya perdarahan.
Apabila Moms sangat berisiko mengalami keguguran, sebaiknya tunda dan jangan terburu-buru untuk berhubungan badan.
"Intinya tidak jadi masalah selama tidak ada ancaman keguguran. Jika habis hubungan kemudian keluar flek-flek perdarahan sebaiknya tidak dilakukan lagi hubungan pada saat kehamilan, terutama hamil muda," ujarnya.
Gairah seksual selama masa kehamilan memang cenderung tak menentu.
Ada beberapa ibu hamil yang memiliki gairah seksualnya menurun karena merasa kurang nyaman saat berhubungan badan.
Tetapi ada pula ibu hamil yang merasa menggebu-gebu untuk tetap berhubungan intim.
dr. Malvin sendiri mempersilahkan ibu hamil untuk melakukan hubungan badan jika tidak mengalami tanda-tanda terjadinya keguguran.
"Tetapi kalau memang tidak ada masalah, ya relatif boleh dilakukan," imbuh dr. Malvin.
Baca Juga: Kuret Setelah Mengalami Keguguran, Wajibkah Dilakukan? Ini Kata Dokter Kandungan
Namun, jika ibu hamil mengalami kondisi tertentu yang berisiko menyebabkan keguguran biasanya dokter akan menganjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama kehamilan.
Jika sangat berisiko sebaiknya tunda untuk tidak berhubungan seksual sementara waktu.
dr. Malvin juga mengungkapkan berhubungan seks pada trimester pertama kehamilan dalam kondisi kehamilan yang aman bisa membangun kedekatan antara janin yang ada di dalam kandungan dengan ayahnya.
"Kalau memang kita lihat di USG letak ari-arinya rendah, terus ada riwayat flek sangat tidak kita anjurkan berhubungan. Tetapi kalau diluar itu malah kita anjurkan berhubungan, salah satu faktor psikologis supaya bapak dapat mendekatkan diri pada Si Kecil," pungkas dr. Malvin.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR