Gairah seksual selama masa kehamilan memang cenderung tak menentu.
Ada beberapa ibu hamil yang memiliki gairah seksualnya menurun karena merasa kurang nyaman saat berhubungan badan.
Tetapi ada pula ibu hamil yang merasa menggebu-gebu untuk tetap berhubungan intim.
dr. Malvin sendiri mempersilahkan ibu hamil untuk melakukan hubungan badan jika tidak mengalami tanda-tanda terjadinya keguguran.
"Tetapi kalau memang tidak ada masalah, ya relatif boleh dilakukan," imbuh dr. Malvin.
Baca Juga: Kuret Setelah Mengalami Keguguran, Wajibkah Dilakukan? Ini Kata Dokter Kandungan
Namun, jika ibu hamil mengalami kondisi tertentu yang berisiko menyebabkan keguguran biasanya dokter akan menganjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama kehamilan.
Jika sangat berisiko sebaiknya tunda untuk tidak berhubungan seksual sementara waktu.
dr. Malvin juga mengungkapkan berhubungan seks pada trimester pertama kehamilan dalam kondisi kehamilan yang aman bisa membangun kedekatan antara janin yang ada di dalam kandungan dengan ayahnya.
"Kalau memang kita lihat di USG letak ari-arinya rendah, terus ada riwayat flek sangat tidak kita anjurkan berhubungan. Tetapi kalau diluar itu malah kita anjurkan berhubungan, salah satu faktor psikologis supaya bapak dapat mendekatkan diri pada Si Kecil," pungkas dr. Malvin.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR