Nakita.id - Moms hamil tentu kerap mengetahui mitos vs fakta kehamilan yang beredar di masyarakat.
Salah satu anggapan yang banyak dipercaya adalah larangan ibu hamil melakukan olahraga berat.
Banyak yang meryakini bahwa ibu hamil yang berolahraga berat bisa membahayakan janin.
Bahkan, diyakini olahraga berat bisa menyebabkan Moms hamil keguguran.
Melansir NHS, olahraga berat harus dihindari selama hamil.
Beberapa olahraga berat yang tidak dianjurkan untuk dilakukan ibu hamil diantaranya judo, squash scuba diving, dan panjat tebing.
Olahraga yang berisiko jatuh seperti menunggang kuda, ski lereng, hoki es, dan sebagainya juga tidak direkomendasikan untuk dilakukan ibu hamil.
Ibu hamil yang jatuh bisa berisiko membahayakan kesehatan bayi.
Selama ini jadi mitos vs fakta kehamilan, ternyata larangan ibu hamil melakukan olahraga berat adalah fakta ya, Moms.
Moms juga perlu menghindari olahraga yang mengharuskan berbaring telentang dalam waktu lama, terutama bila kehamilannya sudah memasuki usia 16 minggu.
Ini dikarenakan besarnya janin bisa menekan pembuluh darah utama membawa darah kembali ke jantung.
Tidur telentang dalam waktu lama bisa membuat Moms hamil merasa pingsan.
Sebenarnya, olahraga ringan sangat dianjurkan untuk dilakukan ibu hamil.
Olahraga bisa membuat Moms semakin aktif dan bugar selama kehamilan.
Penting bagi Moms hamil untuk memilih olahraga yang tidak menguras tenaga.
Sebagai aturan umum, setidaknya Moms harus dapat melakukan percakapan ketika olahraga saat hamil.
Mitos vs fakta kehamilan olahraga berat dilarang untuk Moms hamil memang benar adanya, namun Moms hamil masih boleh melakukan olahraga ringan.
Beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan diantaranya berjalan kaki, senam hamil, berenang, dan sebagainya.
Perlu dicatat bila Moms sebelumnya tidak aktif olahraga sebelum hamil, jangan tiba-tiba memaksakan diri berolahraga hingga kelelahan.
Sebaiknya bagi Moms yang sebelumnya tidak pernah olahraga, di awal latihan Moms berolahraga tidak lebih dari 15 menit.
Lakukan olahraga ringan tidak lebih dari 15 menit selama tiga kali dalam seminggu.
Kemudian secara bertahap Moms bisa meningkatkan sesi olahraga menjadi 30 menit setiap hari.
Bila Moms ragu, Moms sebaiknya berolahraga didampingi instruktur prenatal profesional.
Instruktur olahraga prenatal akan mengetahui latihan apa saja yang cocok untuk Moms.
Source | : | NHS |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR