Bila kita menganggap bermain adalah permainan yang melibatkan gerakan fisik yang dilakukan oleh anak-anak pada umumnya maka kita cenderung menganggap anak bisa bermain ketika gerakan motorik kasar dan halusnya sudah mulai ada.
Namun, dengan melihat pendapat dari Hurlock di atas kita bisa melihat bahwa sejak bayi pun anak bisa diajak bermain, yaitu bermain secara pasif.
Dan hal itu utamanya bisa dilakukan oleh sosok ibu yang mengasuh si bayi.
Baca Juga: Obat Ruam Popok pada Bayi Ternyata Cukup Bermodalkan Air Hangat, Begini Cara Menggunakannya
Dalam hal ini, ibu yang selalu berjaga di sisi bayi mulai memberikan stimulasi hingga tingkah laku anak dapat berkembang sebagai awal dari sebuah permainan.
Seperti ditulis oleh Monks dan Knoers dalam buku Psikologi Perkembangan, seorang ibu sejak awal kerap memberikan bentuk komunikasi dengan bayi yang dapat menimbulkan ekspresi bermain.
Misalnya, ibu mengangkat alis, membuka dan menutup mata, menjauhkan dan mendekatkan muka, lalu mengeluarkan berbagai bunyi dengan mulut sesungguhanya adalah bentuk permainan awal.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR