Namun, justru dengan ketekunan inilah anak mampu untuk menemukan passion atau kemampuan yang cocok untuknya.
Tak masalah jika anak merasa bersedih saat percobaan pertamanya gagal.
Anak akan memahami bahwa kegagalan merupakan hal yang biasa.
Yang terpenting adalah bagaimana ia kembali bersemangat dan ingin mencobanya kembali.
Dengan begitu, akan mudah terbentuk pola pikir bertumbuh (growth mindset) dan ketekunan.
3. Market research juga penting
Jika mendengar kata yang satu ini, mungkin terdengar asing.
Namun, setiap wiraswasta pemula wajib tahu mengenai istilah ini.
Dengan market research Moms dan si Kecil bisa mengetahui apa saja yang sedang disukai dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Maka Moms dengan mudah bisa merancang bagaimana seharusnya Moms dan anak mengemas usaha yang diinisiasi oleh anak.
Tak usah yang muluk-muluk, Moms.
Market research bisa dilakukan cukup dengan menanyakan orang terdekat atau googling mengenai apa yang sedang hype akhir-akhir ini, sudah bisa termasuk sebagai market research.
Itulah Moms yang bisa dilakukan untuk membimbing anak dalam perihal kewiraswastaan.
Siapa tahu, ini adalah kemampuan anak yang selama ini terpendam.
Melatihnya tentang entrepreneurship ini juga membuatnya berpikir kritis dan memiliki ketekunan.
Dengan kegiatan ini juga anak bisa mengetahui mana saja yang merupakan kebutuhan dan keinginan.
Source | : | LifeHack,CNBC,Verywell Family,Ourxplor |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR