Nakita.id - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan video dan foto berlangsungnya proses syuting di tengah pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Bagi banyak orang, tentu saja hal ini menyakiti hati, terlebih bagi para pengungsi.
Meski beberapa pengungsi terlihat menonton proses syuting, akan tetapi aktivitas tersebut dinilai tidak elok.
Setelah diusut, ternyata hal tersebut benar adanya.
Proses syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) beberapa waktu lalu memang berlangsung di tengah-tengah pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Proses syuting tersebut berlangsung di Posko Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada Selasa (21/12/2021).
Sontak, para warganet menyerang media sosial artis yang melakoni sinetron tersebut.
Apalagi ketika relawan bencana alam mengaku prosses syuting yang berlangsung sama sekali tidak mengedepankan rasa empati.
"Bencana bukan drama. Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan Drama," tulis akun Instagram relawan Semeru @cakyo_savesemeru.
"Sekarang Lokasi Pengungsian Justru dijadikan Lokasi Syuting Sebuah Drama," lanjut akun tersebut.
Rupanya, proses syuting TMTM berlangsung tanpa izin.
Hal ini terbukti dari hasil konfirmasi dari Bupati Lumajang, Toriqul Haq.
Toriqul Haq kepada Kompas mengaku bahwa sebelumnya memang ada proses pengajuan izin dari rumah produksi pembuat sinetron.
Akan tetapi, hal tersebut tidak diberi izin.
Fakta ini terungkap ketika Bupati Lumajang melakukan koordinasi dari pihak yang berwenang.
"Masih proses pengajuan dari pihak PH untuk supaya dinas terkait kordinasi dengan pihak yang berkeputusan," ujarnya mengutip dari Kompas.
Bupati Lumajang mengaku akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak internal dan menentukan tindakan yang tepat kepada PH sinetron terkait.
Mendengar adanya reaksi negatif dari warganet, PH sinetron yakni Verona Pictures seolah mengambil keputusan cepat.
Ia mengunggah video yang berisi wawancara dengan para pengungsi di tenda pengungsian yang lokasinya digunakan untuk syuting.
Dalam video tersebut, para pengungsi memang mengaku senang dan terhibur karena adanya syuting TMTM.
Para pengungsi bahkan tak menyangka bertatap muka dengan para artis.
"Seneng banget ini sangat menghibur untuk para pengungsi di sini kami sangat antusias banget," ujar salah satu pengungsi.
"Terima kasih, nggak nyngka, sebelumnya lihat di televisi sekarang bertemu langsung," ujar pengunsi lain.
Meski demikian, PH atau rumah produksi yakni Verone menyampaikan ucapan maafnya kepada masyarakat Indonesia terkait kelalaiannya tersebut.
"Ketika mendengar tentang duka yang tengah menyelimuti warga Lumajang,TIM Verona segera memikirkan cara untuk bisa meringankan sedikit beban para korban... Bukan hanya dengan bantuan materil, tapi juga dengan membawa sedikit hiburan untuk para pengungsi..."
"Kami segenap pemain dan crew begitu bahagia bisa melihat tawa dan senyuman di wajah para pengungsi ketika melihat kedatangan kami... Mudah-mudahan saudara saudari kami yang berada disekitar gunung Semeru bisa segera dipulihkan dan diberikan kekuatan."
"Dan jika kami ada menyinggung para korban dengan kedatangan kami, kami sungguh sungguh minta maaf dari lubuk hati kami yang terdalam, karena tidak ada sedikitpun niat kami untuk memanfaatkan situasi yang ada demi kepentingan konten."
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR