Nakita.id - Kuasa hukum Doddy Sudrajat, Sunan Kalijaga mendadak minta maaf melalui media sosialnya.
Sebelumnya, heboh video ketika Gala berlari ketika melihat seseorang menggunakan topeng monster.
Lalu terdengar suara 'awas ada dodi'.
Sontak hal itu membuat Doddy geram, begitu pula dengan Sunan Kalijaga.
"Sekarang saya mau tanya nih sama netizen, masyarakat yang menghujat Pak Doddy, apakah perbuatan ini dibenarkan, ataukah jadi lelucon? Di mana seorang anak kecil ditakut-takuti nama kakeknya, Doddy atau Dodot dengan topeng yang seram," ujar Sunan Kalijaga, dilansir dari kanal YouTube MOP Channel
"Yang sementara ini kami duga, itu dibuat dan disebarluaskan oleh seseorang yang memang di lingkaran dari pihak keluarga dari pada pihak sebelah," tukasnya.
Ia menegaskan bahwa kemuncullannya membantu Doddy bukanlah ingin pansos namun karena muak dengan tingkah polah pihak Faisal.
"Saya hadir di sini bukan karena pansos, tapi saya muak dan saya melihat apa yang pihak sana lakukan itu sudah di luar batas," sambungnya.
"Yang pasti dari kami akan melakukan upaya hukum kepada siapa pun, kalau memang harus Pak Faisal yang bertanggung jawab atau anak-anaknya atau keluarganya, kami akan lakukan upaya hukum," tegas Sunan.
Melansir dari Tribunnews, ternyata video tersebut hanyalah editan.
Aslinya, Gala saat itu sedang ditakut-takuti memakai topeng monster oleh ayahnya, almarhum Bibi Andriansyah.
Sementara, suara dalam video tersebut adalah terpisah dari seorang anak kecil lainnya.
Usai membela Doddy mati-matian, mendadak Sunan Kalijaga meminta maaf melalui unggahannya di Instagram story.
Sunan pun meminta maaf jika ada sudut pandang yang berbeda dalam mencari keadilan.
Menurutnya, Doddy Sudrajat belum tentu salah, tetapi juga belum tentu benar.
Untuk itu, Sunan pun meminta bantuan warganet untuk mencari keadilan bagi semua pihak.
"Saya meminta maaf, bila dalam mencari keadilan, ada sudut pandang yang berbeda. Setiap warga negara mempunyai hak yg sama di mata hukum," tulis Sunan.
"Tidak boleh menjastifikasi seseorang bila belum ada keputusan hukum yang tetap."
"Saya tidak bilang Pak @doddysoedrajat_1 benar 100 persen. Tapi belum tentu salah 100 persen.
Tolong bantu saya untuk mencari keadilan untuk semua," tambahnya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR