3. Pengurutan seluruh genom
DNA yang sudah diberi kode batang ini digabungkan, lalu dimasukkan ke dalam pengurutan seluruh genom.
Sequencer mengidentifikasi A, C, T, dan G, atau basa, yang membentuk setiap urutan bakteri.
Kemudian, menggunakan kode batang untuk melacak basis mana yang dimiliki bakteri apa.
4. Analisis data
Setelahnya, para ilmuwan menggunakan alat analisis komputer untuk membandingkan urutan bakteri dan mengidentifikasi perbedaan.
Jumlah perbedaan ini dapat memberi tahu seberapa dekat hubungan bakteri itu, dan seberapa besar kemungkinan mereka menjadi bagian dari wabah yang sama.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR