Nakita.id – Pada dasarnya gumoh yang dialami bayi memang wajar terjadi, ya Moms.
Gumoh adalah aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan dan dikeluarkan melalui mulut yang berlangsung secara involunter.
Bayi gumoh sehabis menyusu karena keluarnya cairan susu yang baru saja ditelan.
Gumoh adalah kondisi normal yang disebabkan kerongkongan bayi belum berkembang sepenuhnya.
Selain itu, penyebab lainnya adalah ukuran lambung yang masih sangat kecil.
Dalam ilmu medis, istilah gumoh disebut refluks.
Gumoh memang normal terjadi pada bayi, biasanya akan memuncak pada usia 4 bulan.
Namun, keadaan ini bisa sembuh seiring dengan berjalannya waktu.
Biasanya bayi sering gumoh setidaknya 10 hingga 12 kali dalam sehari.
Gumoh terkadang tidak keluar sebagai muntahan ataupun dalam jumlah banyak, melainkan hanya berupa tetesan yang mengalir dari mulut bayi.
Baca Juga: Ternyata Begini Fakta Bayi Muntah ASI, Mulai dari Penyebab hingga Cara Mencegahnya
Walau tidak terlalu berbahaya, Moms harus mengetahui penyebab mengapa bayi sering mengalami gumoh.
Melansir dari Parenting, berikut beberapa penyebab bayi mengalami gumoh.
1. Bayi Kekenyangan
Kapasitas lambung bayi yang baru lahir rata-rata masih kecil atau biasanya hanya sekitar 1 ons saja per tiap kg berat tubuhnya.
Karenanya, apabila bayi diberikan asupan yang melebihi kapasitas tersebut, bayi akan kekenyangan dan kemudian mengalami yang namanya gumoh.
Maka dari itu, Moms harus mencoba untuk memberi anak susu atau ASI yang jumlahnya tidak melebihi kapasitas lambung anak.
Selain itu, biasakan untuk menyendawakan bayi setelah menyusu juga ya Moms.
2. Alergi Makanan
Sensitivitas terhadap makanan dapat menyebabkan bayi gumoh berlebihan.
Namun biasanya, sensitivitas atau alergi ini dipicu oleh produk susu sapi.
Pada Moms, alergen dapat ditransfer ke dalam ASI dan menyebabkan bayi gumoh.
Jika Moms merasa bahwa alergi protein susu sapi inilah alasan kenapa bayi sering gumoh, maka coba segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Bayi Sering Gumoh? Awas, Ternyata Bisa Jadi Tanda Si Kecil Mengalami Hal Tidak Baik Ini
3. Otot Bayi yang Belum Sempurna
Ini merupakan alasan yang paling umum terjadi gumoh pada bayi, yakni otot yang ada di saluran pencernaan bayi belum sempurna.
Dimana pada dasarnya otot-otot saluran pencernaan tersebut longgar dan akan semakin mengecil secara bertahap pada saat bayi memasuki usia 6 bulan.
Karena perkembangannya belum sempurna inilah, sehingga bayi belum bisa mengatur saat mereka ingin menelan sesuatu dengan benar, sehingga lebih mudah gumoh.
4. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Bagi sebagian bayi yang tidak sering mengalami gumoh, kondisi tersebut sebenarnya bisa menunjukkan adanya penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Jika sfingter esofagus bagian bawah tidak mengencang segera setelah dibuka, istilah "refluks" digunakan karena dimuntahkannya kembali makanan yang masuk dan mungkin disertai dengan cairan dan asam.
GERD umumnya terjadi pada bayi prematur dan pada bayi dengan masalah kesehatan lainnya, GERD biasanya membaik setelah 12-24 bulan usia bayi.
GERD sendiri juga dapat disebabkan karena bayi salah makan atau makan berlebihan, karena mengonsumsi terlalu banyak ASI membuat isi perut turun dan karena ASI adalah antasida alami.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR