Nakita.id - Ikan menjadi salah satu makanan dengan nilai gizi yang tinggi.
Sehingga menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya sehar-hari.
BACA JUGA: Moms, Begini Cara Membedakan Lele Yang Sehat dan Tidak Sehat di Pasaran
Salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan adalah ikan lele.
Ikan lele mudah dijangkau berbagai kaum, dan bahkan bisa dijumpai di berbagai warung makan bahkan restoran sebagai menu andalan konsumen.
Tekstur dagingnya lembut, dan rasanya yang gurih jadi alasan mengapa konsumen suka mengonsumsi ikan lele.
Sama seperti ikan-ikan pada umumnya, ikan berkumis ini memiliki kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang baik untuk perkembangan otak.
Ikan lele juga kaya akan protein, vitamin B12, dan fosfor yang baik untuk kesehatan tubuh.
Tetapi Moms, perlu perhatian lagi, ternyata tidak semua ikan memiliki nutrisi dan nilai gizi yang tinggi.
Ikan lele, meski memiliki kandungan baik yang disebutkan sebelumnya, tetapi ikan lele menyimpan fakta yang cukup mengejutkan.
Dilansir dari kompasiana.com, ikan yang familiar di Indonesia ini biasanya hidup di tempat yang tidak sehat, lembab, dan relatif kotor.
Ikan lele juga suka mengonsumsi makanan busuk dari jasad renik termasuk kotoran hewan dan manusia sehingga jika dikonsumsi oleh manusia bisa menimbulkan berbagai risiko.
BACA JUGA: 6 Bagian Ayam yang Sebaiknya Jangan Sering Dikonsumsi, Ini Bahayanya
Dilansir dari guardian.ng, ikan lele bisa menimbulkan berbagai risiko di antaranya:
Penyakit jantung
Melihat bahwa ikan lele hidup dilingkungan yang kurang higienis, dan juga ditambah lagi jika digoreng menggunakan minyak, otomatis kandungan minyak transnya akan jauh lebih banyak dan memicu peningkatan kolesterol penyebab penyakit jantung.
Mengandung berbagai bakteri
Lele yang dibudidaya di tempat kotor dan lembab dan mengonsumsi zat-zat berbahaya, salah satunya jasad renik dan kotoran hewan bahkan manusia.
Ini tentunya menyebakan tubuh lele terdapat berbagai macam bakteri.
Bakteri tersebut akan ikut masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi lele dalam keadaan seperti di atas.
Hipertiroid
Banyak bukti menunjukkan jika pembudidaya lele cenderung sembarangan dalam memberikan makanan untuk lelenya.
Bahkan beberapa di antara mereka sengaja memberi bangkai atau kotoran hewan.
Padahal bakteri-bakteri di dalamnya mampu menimbulkan risiko gangguan pada kelenjar tiroid yang biasanya muncul di sekitar leher apabila dikonsumsi manusia.
Lebih parahnya lagi, jika seseorang terlalu sering mengonsumsi ikan lele, bisa menyebabkan orang tersebut terkena risiko penyakit kanker.
BACA JUGA: Daftar Khasiat Kubis yang Tak Terduga Jika Sering Dikonsumsi
Lalu, apakah tidak boleh mengonsumsi ikan lele?
Beberapa ahli mengatakan jika tidak ada larangan mengonsumsi ikan lele, jika konsumen memerhatikan betul bagaimana hidup ikan lele.
Ada baiknya jika Moms dan keluarga suka dan gemar makan ikan lele, Moms harus membudidayakannya terlebih dahulu.
Budidaya ikan lele sendiri akan membuat Moms lebih sehat karena bisa memberi makan dan merawat ikan lele dengan baik.
Atau Moms bisa membeli ikan lele hidup dari pembudidaya yang benar-benar terjamin kebersihannya, jadi tidak membeli ikan lele disembarang tempat. (*)
Source | : | kompasiana,guardian.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR