Dalam penyelenggaraannya PJJ memang memberikan tantangan baru bagi siswa dan juga guru.
Suharti menyampaikan jika PJJ terus dilaksanakan menyebabkan kemungkinan besar siswa kekurangan semangat untuk mengikuti pembelajaran.
"Hampir dua tahun anak-anak melakukan PJJ. Berbagai penelitian dan studi menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kehilangan minat pembelajaran atau learning loss secara signifikan,"
Tetapi dalam kondisi seperti ini, PJJ masih dibutuhkan dan berperan penting dalam kegiatan pembelajaran.
Suharti menyadari, meski PJJ kurang memberikan hasil yang optimal dalam dunia pendidikan tetapi sistem pembelajaran ini masih bisa diterapkan oleh setiap sekolah meski adanya PTM 100 persen.
"Namun, seratus persen PJJ tetap dilakukan. Meskipun hasilnya diketahui tidak cukup optimal bagi perkembangan anak,"
PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen memang mulai diberlakukan pada Januari 2022.
Beberapa sekolah mulai menyelenggarakan PTM 100 persen sejak Senin (3/01) lalu.
Meski situasi pandemi belum sepenuhnya berakhir, PTM 100 persen harus terus dijalankan.
Munculnya kebijakan PTM 100 persen ini tentu menuai pro dan kontra di masyarakat.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR