Nakita.id - PTM terbatas di sekolah telah resmi digelar.
Beberapa sekolah di DKI Jakarta telah melaksanakan PTM terbatas sejak Senin (3/1/2021) lalu.
PTM terbatas penting dilakukan untuk mencegah menurunnya minat belajar pada siswa.
Berbagai macam persiapan telah dilakukan oleh pihak sekolah agar para peserta didik merasa aman saat PTM 100 persen berlangsung.
Seperti persiapan yang dilakukan oleh pihak SMPN 1 Jakarta.
Sekolah yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ini telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam SKB Empat Menteri.
SMPN 1 Jakarta mengedepankan dan memperhatikan sarana prasarana kelas demi kesehatan dan keselamatan warga sekolah.
Dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Senin (3/1/2022) Agus Tiyoso, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jakarta memaparkan, jika pihaknya telah melakukan persiapan dari mulai sarana prasarana di lingkungan sekolah.
Sekolah nantinya akan melakukan kebiasaan sehat dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Demi menunjang kesehatan dan keselamatan siswa, SMPN 1 Jakarta telah menyiapkan tempat cuci tangan yang disiapkan di setiap sudut sekolah.
Siswa juga diwajibkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki ruangan kelas.
"Kami menyediakan banyak wastafel di sekolah," ucap Agus.
Tak hanya itu, guru dan murid diwajibkan mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.
Agus menuturkan jika pihaknya juga menyediakan masker cadangan untuk mengantisipasi jika ada siswa yang kedapatan tak memakai masker di lingkungan sekolah.
"Kemudian, kita sediakan masker cadangan," sambungnya.
Mengingat PTM masih sangat rawan dalam penyebaran virus corona, pihak SMPN 1 Jakarta secara khusus menyediakan ruangan jika ada siswa yang memiliki gejala menjurus kepada Covid-19.
"Kami juga sediakan ruangan khusus jika ada yang terkonfirmasi Covid-19," ujar Agus.
Dalam PTM terbatas kali ini, pihak sekolah juga telah mempersiapkan dalam bidang kurikulum atau akademis.
Sekolah akan memberikan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
Pihak guru dapat mengoptimalkan waktu belajar namun masih sesuai dengan peraturan SKB Empat Menteri.
PTM terbatas dilakukan degan mengatur jumlah peserta didik pada rombongan belajar yang disesuaikan dengan kapasitas kelas.
PTM terbatas 100 persen belum bisa disamakan dengan pembelajaran sebelum pandemi.
Pelaksanaan jadwal sekolah bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan sekolah masing-masing.
"Dalam bidang kurikulum atau akademis kami bikin jadwal seefisien mungkin dengan kurikulum yang berlaku, tetapi tidak mengurangi esistensi kurikulum itu sendiri," pungkas Agus.
PTM terbatas 100 persen harus memperhatikan pada kesiapan sekolah agar tak ada kasus positif Covid-19 di kluster dunia pendidikan.
Sekolah juga bisa mempertimbangkan kesiapan PTM pada perkembangan kondisi pandemi di wilayah sekolah tersebut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR