Nakita.id - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah mulai dijalankan.
Untuk sekolah yang berada di wilayah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3 diizinkan melaksanakan PTM.
Kebijakan ini tak pelak menimbulkan perdebatan dari berbagai pihak.
Termasuk, para orangtua wali murid yang masih sangat khawatir jika anak kembali belajar ke sekolah.
Ada sebagian dari orangtua wali murid yang menyambut baik akan kebijakan ini.
Mereka merasa sudah seharusnya anak kembali mendapatkan pendidikan yang optimal.
Tetapi, tak sedikit orangtua yang perlu memikirkan matang-matang akan keputusannya sebelum melepas anak melaksanakan PTM.
Sebagai seorang ibu, tentu saja Moms tak ingin gegabah untuk mengambil keputusan.
Apalagi, jika hal ini menyangkut kesehatan dan keselamatan anak untuk kedepannya.
Baca Juga: PTM atau PJJ? Orangtua Memilih Metode Pembelajaran Ini yang Dinilai Lebih Efektif di Masa Pandemi
Saat PTM 100 persen berlangsung, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh para orangtua.
Misalnya, dengan selalu menyiapkan bekal makanan untuknya selama berada di sekolah.
Cara ini juga rupanya dilakukan oleh Friska yang menjadi orangtua untuk anaknya yang baru menginjak kelas 3 Sekolah Dasar (SD).
Ketika diwawancara secara eksklusif oleh Nakita, Sabtu (8/1/2022), Friska menyadari jika selama pandemi para peserta didik memang tidak diperbolehkan untuk makan-makanan dari luar.
Terlebih, saat ini, kantin di sekolah belum diperbolehkan untuk dibuka meski PTM 100 persen dijalankan.
Pembatasan waktu ketika istirahat juga masih diberlakukan ketika sekolah tatap muka.
Dengan begitu, ketika anaknya mulai melaksanakan PTM, Moms Friska secara cekatan langsung membuat bekal makanan yang simpel.
Tetapi, ia juga selalu memperhatikan jenis makanan yang diberikan. Meskipun praktis, tetap penuh gizi.
"Selalu membawakan bekal untuk anak ketika mereka mulai sekolah PTM terbatas," ucap Friska.
Sebelumnya, lama belajar siswa saat PTM tahun 2021 lalu hanya dua jam saja.
Tetapi kini, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, PTM 100 persen dilaksanakan maksimal enam jam mata pembelajaran.
Para peserta didik juga mulai sekolah dari hari Senin-Jumat.
Lamanya waktu belajar yang bertambah, sudah seharusnya para orangtua memberikan makanan bernutrisi untuk anak.
Bekal makanan yang penuh gizi tentu akan meningkatkan imunitas tubuhnya di tengah pandemi.
Imunitas yang tinggi dapat mencegah siswa terpapar virus Corona.
Apalagi, saat ini, aktivitas anak mulai banyak dilakukan di luar rumah.
Tak hanya itu, anak juga jadi jauh lebih siap untuk menghadapi perbedaan belajar yang tadinya PJJ menjadi PTM.
Pastikan bekal yang disiapkan para orangtua memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak hariannya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR