Selama 18 tahun, Dr. Chritopher Karbrhel dan rekan-rekan penelitinya telah mengumpulkan informasi terperinci mengenai kebiasaan dan gaya hidup sebanyak 69.950 perawat wanita, melalui kuisioner yang diisi setiap dua tahun.
Hasilnya, mereka yang lebih sering duduk ketimbang bergerak atau berjalan, arteri paru-parunya berisiko tinggi mengalami penyumbatan.
Aliran darah tertahan, mulai dari vena di kaki dan kemudian menjalar hingga paru-paru.
Kelompok itu umumnya duduk selama lebih dari 41 jam seminggu, di luar aktivitas kerja.
Kabrhel menyatakan, kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab utama emboli paru.
Faktorlain yang turut memengaruhi, ia menambahkan, yaitu usia, indeks masssa tubuh, dan kebiasaan merokok.
BACA JUGA: Serangan Jantung Bisa Terjadi di Usia Muda, Apa Penyebabnya?
Yuk, mulai ini kita perbanyak aktivitas gerak agar terhindar dari emboli paru. (*)
Source | : | prevention.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR