Nakita.id - Moms dan Dads, stunting tidak hanya memengaruhi perkembangan fisik anak saja.
Seperti yang kita tahu, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak karena kurangnya asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi psikososial yang tak memadai.
Salah satu cirinya adalah, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar anak-anak seusianya.
Disamping itu, stunting juga memengaruhi kualitas hidup anak di masa depannya.
Melansir dari laman Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia, penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, serta tingkat produktivitas rendah.
dr. Juliawaty Salim, Sp.A, Dokter Spesialis Anak di RS Mitra Keluarga Kemayoran, mengatakan bahwa stunting berhubungan erat dengan perkembangan otak.
"Stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak anak," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Jumat (14/1/2022).
Yuk simak penjelasan selengkapnya, Moms!
dr Julia menjelaskan bahwa, fungsi otak anak dengan kondisi stunting cenderung lebih rendah dari anak normal pada umumnya.
"Pada anak yang stunting, IQ-nya menurun kurang lebih 15 poin," katanya.
"Ini juga akan mempengaruhi fungsi kognitif anak serta perilakunya," lanjutnya.
Fungsi kognitif adalah kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan menyelesaikan masalah.
Dengan kata lain anak cenderung kurang dalam aktivitas yang melibatkan kerja otak.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi proses belajar anak di sekolah dan di rumah.
"Dampak dari penurunan IQ pada anak di sekolah, nilainya rendah dan kemungkinan angka drop out-nya juga lebih besar," kata dr Julia.
Hal ini tentunya memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan anak.
Dijelaskan oleh dr Julia bahwa, dengan perkembangan kognitif yang dibawah rata-rata akan membuat anak sulit bertahan di lingkungannya.
"Kemudian, setelah dewasa pun (IQ yang rendah) akan mempengaruhi performa dalam bekerja," katanya.
Bagi orang tua yang memiliki anak dengan kondisi stunting, pilihlah sekolah yang tepat untuk dukung proses belajarnya.
Psikolog Anak dan Konselor Laktasi dari PION Clinician, Irma Afriyanti Bakhtiary, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa, sebetulnya anak stunting masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik meskipun tingkat kecerdasannya dibawah rata-rata.
"Untuk anak-anak yang memang memiliki kekurangan dalam kognitif, ada baiknya diberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuannya," jelas Irma dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Senin (10/1/2022).
Moms dan Dads bisa memilih sekolah yang sekolah memiliki jumlah muridnya sedikit dan gurunya banyak.
"Biasanya kalau muridnya sedikit, anak-anak nya lebih terlihat kelebihannya di mana dan area mana yang harus dikembangkan," kata Irma.
Selain itu yang paling penting, orang tua harus tahu batas kemampuan anak dan jangan terlalu menekannya untuk belajar.
Nah Moms, itulah pengaruh stunting terhadap perkembangan otak anak dan cara mengatasinya.
Baca Juga: Anak Stunting Berisiko Mengalami Depresi, Orangtua Wajib Tahu Penyebab dan Cara Mencegahnya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR