Nakita.id - Pemerintah resmi menurunkan harga minyak goreng ke angka Rp14.000, setelah sebelumnya harga minyak goreng melonjak tinggi.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan sempat menyampaikan penyebab harga minyak goreng melonjak tinggi.
Hal ini disampaikan Oke Nurwan pada Kamis (25/11/2021) silam.
"Ini (harga minyak goreng) berpotensi terus bergerak, dan kita memprediksi sampai kuartal I-2022 pun masih meningkat terus karena termasuk sebagai komoditi supercycle, harganya melonjak tajam," kata Oke Nurwan, mengutip dari Kompas.
Tetapi kini Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberi kabar bahagia bagi masyarakat Indonesia terkait harga minyak.
Pemerintah melalui Kemendag resmi menerapkan kebijakan harga minyak goreng yakni sebesar Rp14.000 per liter.
Kebijakan ini mulai berlaku pada Rabu (19/1/2022) ini sejak dini hari pukul 00.00 WIB.
Bukan tanpa alasan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap keputusan tersebut saat memimpin Rapat Komite Pengarah BPDPKS, Selasa (18/1/2022) lalu.
"Pemberlakuan kebijakan satu harga untuk minyak goreng yakni sebesar Rp14.000 per liter akan di mulai pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022 pukul 00.00 WIB di seluruh Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengutip dari Kompas.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Turun Jadi Rp14 Ribu Hari Ini, Bisa Dibeli di Tempat-tempat Berikut Ini
Rata-rata, masyarakat Indonesia merasa gembira dan bahagia atas kabar turunnya harga minyak goreng di pasaran.
Namun tidak bagi seorang perempuan asal Kota Depok yang belakangan ini viral di media sosial.
Perempuan bernama Melvi Monita ini justru harus menelan kecewa saat harga minyak goreng sudah resmi turun.
Pasalnya, Melvi Monita, perempuan berusia 24 tahun ini sudah mengalami kegagalan akibat bisnis minyak goreng saat harganya sedang melambung.
Monita, sapaannya, mengaku dirinya harus membayar utang karena memiliki utang yang hampir menyentuh angka Rp1 miliar karena modal usaha minyak goreng ketika harganya sedang melonjak tinggi.
Hal ini dibenarkan oleh Monita saat ditemui di kediaman orang tuanya yang berada di Jalan Waru, Sukmajaya, Kota Depok.
"Kenapa saya bisa terlilit hutang, ya karena kan saya baru mulai bisnis. Bisnis jualan minyak goreng sama jualan online gitu," kata Melvi pada wartawan, Jumat (21/1/2022), mengutip dari Tribunnews.
"Karena saya baru pertama kali, saya gak bisa mengendalikannya. Jadi saya mengalami kerugian yang cukup besar," timpalnya lagi.
Monita menceritakan awal mula ia terlilit utang karena bisnis minyak goreng yang baru ia rintis sudah merugi.
Akhirnya, ia harus melakukan pinjaman ke banyak orang untuk menutupi kerugiannya tersebut.
"Terus saya minjam uang ke sana buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lubang tutup lubang," bebernya.
Tanpa disadari, utang yang menjerat dirinya semakin banyak hingga nyaris mencapai Rp1 miliar.
"Cukup lumayan besar ya. Kalau disebutin pasti kaget ya, sekitar hampir Rp1 miliar," kata Monita.
Monita mengaku terus berurusan dengan penagih utang dan bahkan utangnya juga semakin bengkak.
Padahal, suaminya hanya bekerja sebagai karyawan biasa yang penghasilan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sementara saat ini Monita juga sedang membutuhkan biaya untuk melahirkan dua bulan lagi.
Sehingga akhirnya, ia nekat menawarkan ginjalnya demi menutup utang dan menyambung hidup keluarganya.
"Iya kan saya pelajari juga, tanya-tanya dampaknya seperti apa ke depannya. Saya sudah nerima sih maksudnya sudah siap lah kedepannya seperti apa kalau ginjal saya sampai kejual," jelasnya.
"Keluarga saya setuju, suami setuju, suami saya juga setuju dan siap pasang badan kalau ada yang mau ginjal dia juga. Kalau ada yang mau ginjal saya kan otomatis nunggu saya lahiran ya, kalau lagi hamil belum bisa," pungkasnya.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR