Nakita.id - Resmi awal Februari 2022 ini, Indonesia memasuki gelombang ketiga Covid-19.
Hal ini disebabkan karena munculnya varian baru Omicron yang penyebarannya meningkat drastis sejak beberapa bulan yang lalu.
Pertengahan Desember 2021 lalu ditemukan kasus pertama virus Covid-19 varian Omicron.
Diketahui virus tersebut menjangkiti salah satu WNI yang baru saja pulang dari luar negeri.
Melansir dari Kompas, hingga 1 Februari 2021, kasus Covid-19 bertambah sebanyak 16 ribu orang.
Bahkan, yang meninggal juga bertambah sebanyak 28 orang.
Tentu, hal ini perlu diwaspadai apalagi bagi yang belum mendapatkan vaksinasi.
Moms dan Dads perlu berhati-hati, terutama untuk mengawasi putra-putri di rumah agar terhindar dari varian mematikan satu ini.
Banyak yang penasaran apakah gejala Omicron pada anak-anak ada perbedaan dengan penderita orang dewasa?
Melansir dari Verywell Health, sebenarnya gejala Omicron pada anak tidak begitu jauh berbeda dengan yang sebelumnya.
Sampai saat ini, orang yang mengalami Covid-19 mengalami gejala yang bermacam-macam.
Mulai dari demam dan pusing, mual, muntah, diare, nyeri pada otot, radang tenggorokan, hingga kesusahan untuk bernapas.
Namun, menurut CDC, pada penderita varian Omicron, kebanyakan mengalami gejala seperti ini:
- Batuk
- Kelelahan
- Hidung meler dan tersumbat
- Sakit kepala
Baik orang dewasa dan anak-anak akan mengalami gejala di atas karena terpapar varian Omicron.
Melansir dari What To Expect, apabila anak terpapar Omicron, maka akan lebih mudah berpotensi mengalami beberapa gejala.
Terutama pada anak yang saat ini belum mendapatkan vaksinasi.
Salah satu gejala varian Omicron pada anak adalah mengalami batuk disertai dengan sesak napas.
Saat batuk, anak seperti mengeluarkan suara parau dan napasnya tersengal.
Biasanya, hal ini disebabkan karena adanya peradangan pada organ pernapasan di bagian atas.
Maka dari itu, salah satu cara untuk mencegah efek samping Omicron yang berlebihan adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Hingga saat ini, vaksinasi masih terus dijalankan untuk anak-anak khususnya usia 6 hingga 11 tahun.
Menjelang akhir tahun 2021 lalu, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah dilaksanakan.
Maka dari itu, perlu bagi orangtua untuk segera memberikan vaksin untuk si Kecil, apalagi dengan adanya varian Omicron yang hingga saat ini masih terus naik angka kasusnya.
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh Moms dan Dads untuk mengatasi gejala varian Omicron pada anak ini?
Ini dia beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya:
1. Di rumah saja
Sampai saat ini, varian Omicron memang ditemukan di banyak tempat umum yang ramai.
Ada baiknya untuk sebaiknya di rumah saja, dan tidak usah keluar rumah apabila tidak perlu.
2. Menggunakan masker yang sesuai
Namun, apabila memang sangat diperlukan ada baiknya Moms meminta si Kecil untuk mengenakan masker yang sesuai dengan imbauan.
Apabila menggunakan masker medis biasa, gunakan masker kain di bagian luarnya.
Namun, jika sudah menggunakan masker dengan jenis KN95, tak perlu menggunakan masker kain lagi.
Baca Juga: Kenali Subvarian BA.2 Omicron yang sudah Terdeteksi di 40 Negara
Sebab, masker ini sudah memiliki kemampuan filtrasi udara hingga 90 persen.
3. Melakukan tes Covid-19
Salah satu yang perlu dilakukan untuk mencegah efek samping yang berlebihan adalah tes Covid-19.
Lakukan tes Covid-19 secara berkala untuk mengetahui langkah apa yang selanjutnya akan diambil.
4. Mencuci tangan
Pastikan Moms menjaga anak untuk tetap mencuci tangan setiap hendak memegang area wajah, terutama mulut, hidung, dan mata.
Ada baiknya Moms mengetahui gejala varian Omicron pada anak-anak.
Sehingga apabila mengalaminya, Moms bisa langsung melakukan tes untuk mengetahui hasilnya lalu mengambil langkah untuk mengatasinya.
Tak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga rentan terpapar varian Omicron.
Source | : | Kompas,Verywell Health,What to Expect |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR